Blog Seni Indonesia - ewafebriart.com | CINNABAR GREEN PIGMENTS: SEJARAH, KARAKTERISTIK & PROSES PENGOLAHAN.
Cinnabar green, yang juga dikenal sebagai green cinnabar, merupakan pigmen hijau yang memiliki sejarah panjang dan menarik. Pigmen ini tidak berasal dari mineral cinnabar yang sama seperti cinnabar merah, tetapi dibuat dengan mencampurkan pigmen lain, biasanya kuning krom dan biru Prusia (Prussian Blue). Proses ini menghasilkan berbagai warna hijau dari terang hingga gelap, dengan nuansa yang kompleks dan kaya. Seperti apa sejarah dan karakteristiknya? Baca yuk!
CINNABAR GREEN PIGMENTS: SEJARAH, KARAKTERISTIK & PROSES PENGOLAHAN
Penggunaan awal cinnabar green dapat ditelusuri kembali ke abad ke-18 dan awal abad ke-19. Popularitasnya meningkat selama periode Romantisisme dan Impresionisme, di mana seniman tertarik pada warnanya yang cerah dan ekspresif. Penggunaan cinnabar green menurun pada abad ke-20 karena kekhawatiran tentang toksisitas pigmen kuning krom yang mengandung timbal. Pigmen hijau alternatif yang lebih aman dikembangkan, dan popularitas cinnabar green memudar.
Beberapa pelukis terkenal yang menggunakan cinnabar green termasuk John Constable, J.M.W. Turner, dan Claude Monet. Mereka menggunakannya untuk menciptakan lanskap yang hidup, potret yang dramatis, dan still life yang semarak.
Karakteristik Cinnabar Green
Untuk mengetahui karakteristiknya, kita bisa melihat dari beberapa parameter berikut ini :
Meskipun popularitasnya menurun, cinnabar green masih digunakan oleh beberapa seniman kontemporer yang menghargai warnanya yang unik dan sejarahnya yang kaya. Pigmen ini juga digunakan dalam restorasi karya seni dan artefak yang secara historis menggunakan cinnabar green.
Cinnabar green memiliki beberapa aplikasi industri, seperti dalam pembuatan cat dan tekstil. Namun, penggunaannya dalam industri ini dibatasi karena kekhawatiran tentang toksisitas timbal.
Cinnabar green adalah pigmen hijau yang indah dan serbaguna dengan sejarah panjang dan menarik. Namun, penting untuk mempertimbangkan toksisitas timbal sebelum menggunakannya dan mengikuti prosedur keselamatan yang tepat. Bagi seniman yang mencari warna hijau yang unik dan kompleks dengan sejarah yang kaya, cinnabar green dapat menjadi pilihan yang menarik.
- Warna: Cinnabar green menawarkan berbagai macam warna hijau, dari hijau kekuningan yang cerah hingga hijau zamrud yang kaya. Nuansanya kompleks dan bervariasi tergantung pada rasio kuning krom dan biru Prusia yang digunakan. Contohnya terdapat pada merk Rembrandt Oil Colors 40 ml dari Royal Talens.
- Opacity: Cinnabar green adalah pigmen yang buram, yang berarti dapat menutupi permukaan di bawahnya dengan baik. Hal ini membuatnya ideal untuk digunakan dalam lukisan dan dekorasi.
- Sifat Permanensi: Cinnabar green umumnya dianggap sebagai pigmen yang permanen dan tahan lama. Namun, penting untuk dicatat bahwa ketahanan warnanya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti paparan sinar matahari dan kelembaban.
- Toksisitas: Cinnabar green mengandung timbal dari kuning krom, yang beracun jika terhirup atau tertelan. Toksisitas timbal dalam cinnabar green dapat bervariasi. Penting untuk berhati-hati saat menggunakan cinnabar green dan mengikuti prosedur keselamatan yang tepat untuk menghindari paparan timbal.
Meskipun popularitasnya menurun, cinnabar green masih digunakan oleh beberapa seniman kontemporer yang menghargai warnanya yang unik dan sejarahnya yang kaya. Pigmen ini juga digunakan dalam restorasi karya seni dan artefak yang secara historis menggunakan cinnabar green.
Cinnabar green memiliki beberapa aplikasi industri, seperti dalam pembuatan cat dan tekstil. Namun, penggunaannya dalam industri ini dibatasi karena kekhawatiran tentang toksisitas timbal.
Cinnabar green adalah pigmen hijau yang indah dan serbaguna dengan sejarah panjang dan menarik. Namun, penting untuk mempertimbangkan toksisitas timbal sebelum menggunakannya dan mengikuti prosedur keselamatan yang tepat. Bagi seniman yang mencari warna hijau yang unik dan kompleks dengan sejarah yang kaya, cinnabar green dapat menjadi pilihan yang menarik.
Perbandingan Cinnabar Green dan Cinnabar Red
- Cinnabar Red Berasal dari mineral cinnabar, yang merupakan merkuri sulfida (HgS). Cinnabar adalah pigmen merah cerah dan beracun yang telah digunakan selama berabad-abad dalam seni, dekorasi, dan ritual budaya. Sering digunakan dalam seni klasik, terutama pada periode Renaisans, untuk memberikan warna merah yang hidup pada lukisan.
- Cinnabar Red memiliki sejarah penggunaan yang panjang, yang tercatat sejak zaman prasejarah. Cinnabar red digunakan oleh berbagai budaya di seluruh dunia, dan dianggap sebagai pigmen yang berharga dan simbol keberuntungan.
- Penggunaan cinnabar green baru muncul pada abad ke-18 dan awal abad ke-19. Popularitasnya meningkat selama periode Romantisisme dan Impresionisme, di mana seniman tertarik pada warnanya yang cerah dan ekspresif. Biasanya, nama ini digunakan secara historis untuk pigmen hijau yang berbeda, seperti Veronese Green atau Green Earth.
- Cinnabar Red beracun karena kandungan merkurinya. Penting untuk berhati-hati saat menggunakan cinnabar red dan mengikuti prosedur keselamatan yang tepat untuk menghindari paparan merkuri.
- Cinnabar Green juga beracun karena kandungan timbal dari kuning krom. Penting untuk berhati-hati saat menggunakan cinnabar green dan mengikuti prosedur keselamatan yang tepat untuk menghindari paparan timbal. Digunakan dalam seni dan dekorasi, memberikan nuansa hijau yang beragam.
Meskipun namanya mengandung kata "cinnabar," cinnabar green sebenarnya tidak terkait dengan merkuri sulfida dan tidak memiliki risiko toksisitas yang sama dengan cinnabar red.
Perbedaan utama antara cinnabar hijau dan cinnabar merah terletak pada warnanya:
Fitur |
Cinnabar Merah |
Cinnabar Hijau |
Warna Aktual |
Merah Tua |
Hijau (berbagai nuansa) |
Sumber Pigmen |
Mineral cinnabar (HgS) |
Campuran (misalnya Kuning Krom, Biru Prusia) |
Signifikansi Sejarah |
Tinggi |
Rendah, tetapi digunakan dalam beberapa gerakan seni |
Penggunaan Modern |
Terbatas karena beracun |
Beracun tetapi tidak memiliki toksisitas seperti Cinnabar merah |
Cinnabar adalah mineral merkuri sulfida dan sumber utama merkuri. Digunakan sebagai pigmen merah sejak zaman kuno, Cinnabar dikenal oleh peradaban Tiongkok, Romawi, dan Aztek. Orang Romawi menggunakan Cinnabar untuk melukis fresko dan keramik, sementara di Tiongkok, pigmen ini digunakan dalam seni lukis dan lak.
Pigmen Alami Kuno
Lapis Lazuli, Malachite, dan Cinnabar adalah tiga pigmen mineral yang memiliki sejarah panjang dan penting dalam seni dan budaya. Masing-masing memiliki karakteristik unik dan proses pembuatan yang spesifik, memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan seni visual sepanjang sejarah.Penggunaan pigmen ini menunjukkan betapa manusia selalu mencari cara untuk memperindah dunia mereka dengan warna-warna yang menakjubkan.
Bayangkan gua-gua prasejarah yang dihiasi dengan gambar hewan dan manusia yang dilukis dengan Ochre merah dan hitam. Pigmen sederhana ini, yang diperoleh dari tanah liat kaya zat besi, merupakan salah satu pigmen alami tertua yang digunakan manusia. Ochre merah, dengan kehangatan dan kekuatannya, telah menjadi simbol kehidupan dan kekuatan sejak zaman dahulu.
Di Mesir Kuno, pigmen biru Mesir yang terkenal dengan keindahannya yang intens menjadi simbol langit, kosmos, dan keabadian. Pigmen ini dibuat dari mineral lapis lazuli yang ditambang di pegunungan Afghanistan, dan digunakan untuk menghiasi lukisan-lukisan dinding, patung, dan artefak religius.
Cinnabar green dan cinnabar red adalah dua pigmen yang berbeda dengan asal material, sejarah penggunaan, dan toksisitas yang berbeda pula. Meskipun nama mereka mirip, penting untuk memahami perbedaan ini saat menggunakan pigmen ini dalam seni, dekorasi, atau aplikasi lainnya.
Ingatlah bahwa penggunaan cinnabar dalam seni modern sangat jarang karena risiko kesehatannya. Jika kamu tertarik pada seni dan sejarah pigmen, ada banyak alternatif yang lebih aman untuk menciptakan warna merah yang menarik. 😊
Bayangkan gua-gua prasejarah yang dihiasi dengan gambar hewan dan manusia yang dilukis dengan Ochre merah dan hitam. Pigmen sederhana ini, yang diperoleh dari tanah liat kaya zat besi, merupakan salah satu pigmen alami tertua yang digunakan manusia. Ochre merah, dengan kehangatan dan kekuatannya, telah menjadi simbol kehidupan dan kekuatan sejak zaman dahulu.
Di Mesir Kuno, pigmen biru Mesir yang terkenal dengan keindahannya yang intens menjadi simbol langit, kosmos, dan keabadian. Pigmen ini dibuat dari mineral lapis lazuli yang ditambang di pegunungan Afghanistan, dan digunakan untuk menghiasi lukisan-lukisan dinding, patung, dan artefak religius.
Cinnabar green dan cinnabar red adalah dua pigmen yang berbeda dengan asal material, sejarah penggunaan, dan toksisitas yang berbeda pula. Meskipun nama mereka mirip, penting untuk memahami perbedaan ini saat menggunakan pigmen ini dalam seni, dekorasi, atau aplikasi lainnya.
Pengolahan Cinnabar
Seperti proses pigmentasi pada umumnya, yang memiliki lebih dari satu tahapan proses, pun pada pengolahan Cinnabar. Setidaknya ada dua tahapan yang digunakan :- Ekstraksi: Cinnabar diekstraksi dari bijih merkuri. Bijih ini kemudian dipanaskan untuk menghasilkan merkuri cair dan gas sulfur dioksida.
- Konversi: Merkuri cair kemudian dioksidasi menjadi cinnabar dengan mengalirkannya melalui larutan garam.
Ingatlah bahwa penggunaan cinnabar dalam seni modern sangat jarang karena risiko kesehatannya. Jika kamu tertarik pada seni dan sejarah pigmen, ada banyak alternatif yang lebih aman untuk menciptakan warna merah yang menarik. 😊
0 Komentar
Dalam beberapa kasus kolom komentarnya tidak mau terbuka, Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.