30 x 30 ARTS FOR THE EARTH EXHIBITION RESMI DIBUKA

 pameran 30x30 arts for the earth exhibition resmi dibuka




Art Blog Indonesia - Hello Bowgella ! 30 x 30 ARTS FOR THE EARTH EXHIBITION RESMI DIBUKA. Belum bosan membaca postingan saya tentang pameran ini kan ? Hahaha.. Kalo belum, lanjut yuk ! 

30 x 30 ARTS FOR THE EARTH EXHIBITION RESMI DIBUKA




30 x 30 is like a journey to me !

Kalo boleh lebay, 30 x 30 tak hanya tentang sebuah karya saja. Tapi bagi saya sudah seperti perjalanan. Perjalanan yang berhubungan dengan kreativitas dan juga sebuah pemahaman terhadap dampak kerusakan lingkungan. 

Gara-gara pameran ini pula, akhirnya membawa saya kepada nostalgia tentang masa kuliah. Hahaha..

Lha kok bisa ?

Ini dia ceritanya...

PEMBUKAAN PAMERAN



pameran 30x30 thee huis gallery resmi dibuka
Kang Tisna Sanjaya Membuka Pameran 30x30 


Tanggal 7 Maret 2020, 19.30 Pameran 30 x 30 di Thee Huis Gallery resmi dibuka oleh Dr. Tisna Sandjaya.

Saya kutip dari tulisan Mas Rengga, dalam pidatonya kang Tisna mengatakan,

" Kehidupan seorang seniman bak kutukan Sisyphus. Dimana dia dikutuk oleh Zeus untuk mendorong sebuah batu ke atas bukit dan ketika dia merasa berhasil, batu tersebut kemudian meluncur lagi ke bawah.*
" Sisyphus mesti mendorong batu itu dengan susah payah ke atas lagi, berulang kali untuk selama-lamanya." 

Pada intinya kang Tisna berpesan kepada para seniman yang terlibat dalam pameran 30x30 tersebut bahwasannya,


"Pameran ini baru awal perjuangan dalam hal mengkampanyekan bumi melalui seni."

Perjalanan ke depan masih sangat panjang, jangan sampai spirit yang dibawa hari ini mudah luntur dikemudian hari. Jika pun semangat ini mulai memudar, ingatlah untuk mendorongnya kembali ke permukaan. Sehingga menjadi pemantik aksi serupa yang bergelombang.


Saepul Bahri bersama Meiki dan Kang Tisna


Seperti halnya sifat seniman yang cenderung tak mudah puas (eheeeem), Kang Tisna juga berharap kami tak mudah puas dengan hasil yang terjadi hari ini. Semoga semangat ini terus begaung hingga tak terbatas waktu.

Sangat disayangkan, justru pada malam pembukaan saya malah gak bisa datang. Hadeeh.. padahal kelihatanannya sangat seru sekali.

Berdasarkan video-video kiriman dari teman-teman. Acara berjalan lancar dan rame. Para pengunjung terlihat antri memadati area pembukaan. Wah, saya jadi seneng banyak yang antusias.

OTW BANDUNG


Bandung 2020


Supaya tidak ketinggalan moment. Tanggal 8 Maret pagi saya menyusul ke Bandung. Rasanya udah lama banget saya gak dateng ke Bandung. Terakhir kali saya mengunjungi Bandung tahun 2005. So, setelah pulahan bulan purnama, akhirnya saya bisa datang juga. Hahha..

Berangkat dari Jakarta sekitar pukul 7 pagi dan sampai kota Bandung sekitar jam setengah 11 siang. Rencananya hari itu saya ingin naik angkot menuju lokasi Thee Huis Gallery. Namun apa daya, saya justru saya memilih pintu keluar. Mustinya Pintu selatan, saya malah pilih pintu utara.

Daripada nyasar gak tentu arah, akhirnya saya memilih menggunakan Ojol untuk sampai di tempat tujuan.

THEE HUIS GALLERY


Thee huis galery
Pelataran Thee Hius Gallery


Salah pintu keluar bukan berarti kesialan. Hahaha.. Toh gegara ini akhirnya saya napak tilas kembali menyusuri jalanan yang dulu sering saya lewati. Entah kenapa, Babang Gojeknya saik banget, saya diajak melintasi jalan Sangkuriang. Jalanan yang beberapa tahun lalu setiap hari saya lewati.

Sejenak saya meresapi nostalgia. Ada rasa macam-macam dalam relung saya. Sedih, bahagia, bangga dan juga kecewa.

Sedih karena saat itu saya memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah lagi, bahagia karena saya pernah menjadi kenangan kota Bandung. Bangga karena hari itu saya bisa kembali lagi dengan pribadi yang berbeda. Kecewa karena saya dulu tak berani mengambil keputusan yang nekat kuliah.

Dari stasiun Bandung, akhirnya saya sampai juga di Thee Huis Gallery. Perjalanan cukup singkat mungkin sekitar 20 menit saja.


Salah satu karya peserta pameran (Rony Sanjaya) 



Sesampainya di Thee Huis Gallery, saya mendapati 3 Mahasiswi yang sedang mengambil obyek foto untuk tugas kuliah mereka.

Saya memberanikan diri bertanya pendapat mereka tentang pameran 30 x 30. Mereka menyukai gagasan dan ide-ide kreatif para seniman dalam membantu kelestarian lingkungan. Mereka mengagumi tentang bagaimana kami mengemas ide supaya menarik, artistik sekaligus mengandung pesan yang ingin kami sampaikan.

Mendengarkan pendapat pengunjung, saya merasa terharu. Bahwa apa yang kami lakukan ternyata memiliki dampak bagi kehidupan. Tak peduli secara langsung maupun bukan, yang terpenting kami berusaha menebar spirit ke alam semesta.

Selepas menikmati karya seniman lainnya, saya melanjutkan perjalanan ke Galeri lukisan lainnya.



30x30 online catalogue exhibition

Ingin melihat hasil karya 87 Visual Artist dari Pameran Art For The Earth melalui katalog online ? Klik Tombol Download di bawah ini (Click Button To Download Online Catalogue).






SELASAR SUNARYO ARTSPACE


Seniman 30x30 (dari kiri) Sekartadji, Kang Rosid, Adelano, Hari K (Bedjo), Mas Yono


Setelah melepas rasa penasaran di Thee Huis Galery, penjelajahan saya berlanjut ke Selasar Sunaryo. Meskipun saya pernah tinggal di Bandung, tapi saya buta banget sama area di sini. Jadi dengan bekal aplikasi online saya percaya diri melakukan perjalanan. hahaha...

Hanya butuh waktu kurang dari 1 jam, akhirnya saya sampai di Selasar Sunaryo. Tempatnya Milenial sekali, sejuk, cozy dan yang pasti instagramable sekali. Di tempat inilah akhirnya saya bertemu kembali dengan rombongan seniman dari Jakarta yang ikut membuka pameran malam harinya.

Di tempat ini kami menikmati suasana yang menyenangkan sambil tur galery bersama sang pelukisnya, Arya Sudradjat. Sangat menyenangkan karena banyak perspektif baru yang bisa saya jadikan pelajaran.

Tentang Selasar Sunaryo, saya akan buat postingan khusus yang lebih lengkap nanti ya ? hahaha...

Petualangan saya belum terhenti sampai di situ saja.

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA


Universitas komputer indonesia



Di tempat ini (Selasar Sunaryo) pula saya reunian dengan teman-teman semasa kuliah dulu. Hihihi.. Asyik banget ! Saya sangat beruntung mereka bisa meluangkan waktu untuk bertemu dan ngobrol bareng.

Setelah puas chit-chat, kami memutuskan untuk mengunjungi alamater kampus. Hahaha.. Sudah 1 dekade lebih saya tak pernah menengok lagi tempat ini. So ini merupakan napak tilas kehidupan ewafebri. Hahaha..

Cerita lengkapnya nanti saya tulis di Blog ewafebri aja deh.. hihihi..

PULANG JAKARTA 


Jam 19.25 Kereta Argo Parahyangan membawa saya pulang ke Jakarta. Terima kasih Bandung sudah menjadi tempat yang banyak memberikan kenangan. Pun hari ini saya banyak mendapatkan pengalaman baru lagi.

Dari seorang mahasiswi yang terjerumus di dunia pemrograman, siapa yang menyangka saya datang lagi ke Bandung mengadakan pameran lukisan.

Jangankan teman-teman saya yang gak percaya, saya pun rasanya juga mimpi. Hahaha..

Buat klean, klean yang ada di Bandung dan sekitarnya, dan ingin menyaksikan karya kami secara langsung. Yuk jangan lupa datang ke Thee Huis Gallery.

Pameran terbuka untuk umum hingga 17 Maret 2020. Datang kuy!



 Let's Your Creativity Spark With Bowgel

Post a Comment

0 Comments