SELASAR SUNARYO ARTSPACE

selasar sunaryo art space



Art Blog Indonesia - ewafebriart.com | SELASAR SUNARYO ARTSPACE. Perhelatan pameran 30 x 30, Arts For The Earth membawa saya pada bentuk edukasi seni yang berbeda. Kali ini saya belajar di Sebuah Gallery yang terkenal dengan sebutan Selasar Sunaryo. Apa kira-kira yang bisa saya pelajari dari perjalanan ini ?

Updates News : 
Menindaklanjuti himbauan pemerintah tentang merebaknya penyebaran virus COVID-19 (Corona) , untuk sementara waktu kegiatan pameran 30x30 di Thee Huis Gallery ditutup. Terima kasih atas perhatiannya. 

SELASAR SUNARYO ARTSPACE



(dari sebelah kiri) Sekartadji, Kang Rosid, Adelano, DjoyoBedjo, Mas Yon. 


Untuk pertama kalinya saya mengunjungi Galery di kota Bandung (selain Thee Huis, tentunya !). Kali ini perjalanan saya menuju ke Selasar Sunaryo. Jika kalian pernah membaca postingan saya tentang Pameran 30 x 30 Arts For The Earth, saya pernah sedikit menyinggungnya di sana.

SELASAR SUNARYO ARTSPACE 




Apa sih Selasar Sunaryo Artspace ? 

Saya kutip dari keterangan yang terdapat pada websitenya, Selasar Sunaryo adalah,

" Sebuah ruang dan organisasi nirlaba yang bertujuan mendukung pengembangan praktik dan pengkajian seni dan kebudayaan visual di Indonesia. "
Di mana di dalamnya terdapat banyak fasilitas bangunan yang digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seni. Ada ruang pameran, pustaka, bahkan tempat hangoutnya.

WOT BATU 



wot batu bandung
Area Wot Batu



Sebelum menuju Galeri utamanya, rangkaian Selasar Sunaryo memiliki 2 titik tempat yang berbeda. Meskipun sebenarnya, jarak satu tempat dengan yang lainnya tak terlalu jauh. 

Tempat pertama bernama WOT BATU, lokasinya kurang lebih 30 meter sebelum bangunan utamanya. Suasananya sangat asri, sejuk dan hijau. Cocok untuk menenangkan diri. 

Jika kalian ingin mengunjungi tempat ini, ada biaya masuk yang harus dibayarkan. Biaya juga tergantung perorangan atau rombongan. Jadi pastikan untuk bertanya kepada resepsionisnya ya ? 

Di dalam Wot Batu kita bisa menikmati suasana tenang, dengan pemandangan taman yang tampak asri. Ada batu-batuan yang juga merupakan komponen utama dan ditata sedemikian rupa layaknya taman ala-ala Jepang.

Mungkin tulisan ini terlalu berlebihan, hihi.. maafkan, kadang saya suka aneh kalo melukiskan suatu scene dalam bentuk penjelasan.

Tetapi, ketika saya memasuki pekarangan WOT BATU, saya merasakan atmosfer ala-ala taman Jepang dengan unsur Feng Shui yang cukup kental.

Gemercik air, batuan yang ditata dengan apik, tanaman yang disertai penjelasan namanya, serta bangunan tanpa sekat dan dinding untuk bersantai ria. Di dalam bangunan ini pula kita disuguhi minuman gratis (welcome drink).

Buat yang hobbi menulis maupun ingin bekerja dengan suasana yang tenang, tempat ini sangat cocok untuk digunakan.

Baca Juga : 


NGINDEUW (Bale Tanggah)



selasar sunaryo artspace bandung
(dari sebelah kiri) Pitoy, Epulart, Ario H, Arya S, Adelano



Ini merupakan ruangan paling ujung sebelah kanan dari Selasar Sunaryo. Pada ruangan ini sepertinya digunkan untuk Venue ruang pamenran. Pas kebetulan kemarin kita bisa menyaksikan Pameran Tunggal Arya Sudradjat yang berjudul Ngindeuw.

Dalam penjelasan yang terdapat dalam ruang pameran, Ngindiew dalam bahasa Sunda berarti :

" Memungut barang bekas "

Ngindeuw merupakan ruangan yang diisi dengan karya-karya Arya Sudradjat. Lokasinya cukup asik dan semacam bangunan ala-ala industrial gitu. Di dalamnya banyak terdapat karya beliau dengan teknik dan material yang bikin kagum.

Bukan tanpa sebab ruangan tersebut diberi nama Ngindeuw. Karena nama tersebut menggambarkan proses kekaryaan sang perupa.


Karya Arya dari kaleng bekas


  • Yang pertama menggambarkan proses kekaryaan perupa di mana dia memungut material yang digunakan untuk karya seninya langsung dari tempat pembuangan kaleng bekas. 
  • Kedua berhubungan dengan cara perupa memungut gagasan berdasarkan pengamatan lingkungan sekitar. 

Nah, jika kalian memasuki ruangan ini, akan ada banyak karya yang terbuat dari limbah kaleng dan dibentuk menjadi karya seni yang " bukan kaleng-kaleng ! " ( saya mengikuti istilah yang diberikan Mas Maong hihi..). 

Tak hanya tentang material saja yang membuat kita berdecak kagum, tapi teknik dan cara dia menciptakan seni juga bikin takjub. Kalo kalian penasaran, harus banget datang ke sini kalo pas di Bandung. Nanti kalo semua karya saya pajang di beranda ini, jadi spoiler donk ya ? hahaha.. Gak seru ! pokoknya datenglah.. !

Sama halnya seperti mengunjungi Wot Batu, masuk tur ruangan ini juga dikenai biaya. Gak terlalu mahal kok plus nanti kalian bisa mendapatkan diskon kalo beli kopi di selasarnya. Hehehe... !

SEJUTA MATA 



selasar sunaryo dago
GUZMOW (PICT. BY ME)



Saya sebenarnya lupa, ruangan ini diberi nama apa. Yang saya ingat adalah di ruangan ini ada karya interaktif yang bisa kita eksplorasi. Namanya karyanya Sejuta Mata.

Kalian bisa memotret diri sendiri dalam ruangan kaca, dimana refleksi diri kalian terlihat dari bawah, atas, kanan dan kiri. Pada bagian belakangnya terdapat bacgroun lukisan berbentuk mata.

Mata inilah yang memperhatikan keberadaan kita dan seolah sedang memperhatikan kita. Pantulan yang dihasilkan dari cermin inilah yang kemudian menghasilkan jutaan mata yang siap menelanjangi diri kita. Hahaha..


Karya Arya yang lain dari kaleng bekas


Tapi terlepas dari itu, menurut saya (yang kurang canggih soal seni ini). Kaca juga merupakan simbol refleksi diri sendiri. Formnya memang banyak sekali, hingga kita kadang bingung membedakan mana yang semu dan mana yang nyata. (halaaah.... )

Pun ini yang seringkali terjadi pada diri kita. Sebagai makhluk sosial yang harus mengikuti norma-norma yang ada, kadang kita lupa mana pribadi kita yang nyata dan yang fake demi bisa diterima oleh society. Iya gak sih ? Kadang kita harus tersenyum, di saat hati kita terasa kecut, hanya supaya kita terlihat normal di mata orang lain.

(hahha.. ini penjelasannya makin mengada-ada, ah sudahlah.. !) Apabila kalian ingin mempersepsikan sendiri seni instalasi ini. mendingan datang aja ke sini. hihihi..


KOPI SELASAR


kopi selasar dago bandung
Deetha, Dina dan Diva (hhahaha)



Rangkaian tempat lainnya adalah cafe yang menyatu dengan alam, di Kopi Selasar. Tempatnya asyik buat hangout.

Lokasinya berada di luar ruangan namun tetap akan melindungimu dari derasnya hujan. Hihihihi.. Sekat dinding antara cafe dan alam menggunakan kaca (atau akrilik ? entahlah ) yang pasti tembus pandang. Jadi kita bisa menikmati pemandangan kota Bandung dari dalam cafe.

Di dekat cafe terdapat 2 ruangan kecil gallery yang menjadi satu rangkaian Selasar Sunaryo. Dalam ruangan tersebut, tak cuma karya Arya yang dipamerkan tapi juga karya yang lainnya. Pantesan saja saya merasa warna yang digunakan lebih colorful.

KESIMPULAN


Jika saya perhatikan ruangan Galery yang terdapat di selasar ini memiliki pattern yang berbeda-beda atau terkelompok. Mungkin ini terjadi karena event yang berbeda ya ?

Bale Tanggah merupakan tempat yang bisa digunakan untuk menggelar pameran. Seperti contohnya, Ngindeuw  di mana tempat tersebut dipenuhi dengan karya kontemporer dengan material bahan bekas karya Arya.

Ruangan Gallery tengah berisi tentang karya yang didominasi warna monokrome dan material yang berbeda-beda. Ada karya instalasi sejuta mata, patung wajah dari bahan akrilik (serupa kaca), Art Stone dengan gaya minimalis pada bangunan terakhirnya, dan juga lukisan abstrak di atas kanvas dengan ukuran yang cukup besar ( di atas 100 cm).

Pada galery bagian bawah dekat cafe, banyak dipenuhi karya lukis dengan warna yang lebih beragam, patung instalasi dari kuningan, dll.

Mengingat ini merupakan tempat yang bisa digunakan untuk kepentingan publik, bisa saja saat kalian berkunjung ke sana, pameran maupun event yang sedang berlangsung berbeda dengan yang saya kunjungi kemarin. Jadi jangan kaget jika ternyata pemandangan ruang pameran berbeda dengan apa yang saya gambarkan.

Penasaran gak seperti apa karyanya ? hihihi.. Mendingan kalo pas ke Bandung jangan lupa mampir di tempat ini. Asyik, instagramable, cozy, artistik dan tenang. Nikmat mana lagi yang kalian dustakan ? hahaha..

Ini mapnya nie :





SELASAR SUNARYO ARTSPACE : 
Jl. Bukit Pakar Timur No.100, Ciburial, Kec. Cimenyan, Bandung, Jawa Barat 40198.(022) 2507939.
Open Hours : 10AM–5PM (Tuesday - Sunday).
Monday Closed.
Tiket Masuk kisaran : Rp. 25.000 - Rp. 50.000 (tergantung perorangan/rombongan)

Post a Comment

0 Comments