Artlog - Sayangi Aku. Awal Desember lalu saya ikut serta dalam sebuah Pameran Lukisan Bertajuk 30x30. Salah satu event yang menjadi impian nie. Gimana gak ? Bowgel bakalan dipajang di Galery, meskipun cuma beberapa hari. Hihihi..
ARTLOG | PAMERAN 30X30, SAYANGI AKU !
Tapi kali ini saya gak akan menceritakan tentang pamerannya ya. Karena kemarin udah dibahas lengkap di Blog ewafebri. Jadi sekarang saya pingin bercerita tentang proses pembuatannya aja. Oke ?!
KONSEP LUKISAN
Pada saat menentukan Konsep lukisan, sejujurnya saya mengikuti tema yang sudah ditetapkan. Mengingat pameran 30x30 memiliki tujuan khusus, maka tema pun harus diperhatikan.
Dari beberapa tema yang disediakan oleh panitia lomba. Akhirnya, pilihan jatuh pada tema tentang global warming. Suatu issue yang ingin diangkat ke permukaan.
Kemudian timbullah pertanyaan, gimana caranya membuat orang aware tanpa harus terkesan menggurui mereka ? Ibaratnya tuh, cuma membangunkan kesadaran mereka saja. Bahwa ini loh yang akan terjadi di 2030 nanti.
Mikirin konsep ini aja udah lama banget nie. Awalnya pingin A tapi kemudian berubah jadi B, dll. Perubahannya banyak dan memakan waktu juga, dibandingkan proses pembuatannya, Hahaha.
Mikirin konsep ini aja udah lama banget nie. Awalnya pingin A tapi kemudian berubah jadi B, dll. Perubahannya banyak dan memakan waktu juga, dibandingkan proses pembuatannya, Hahaha.
IDE KREATIFNYA
Setelah proses memikirkan caranya (yang ternyata rumit), akhirnya saya memutuskan untuk membawa kebiasaan journaling ke medium kanvas.
Selain karena teknik tersebut yang familiar dan mudah saya kerjakan, plus saya ingin meminimalisir kesalahan pada saat prosesnya.
Jadinya Mixed media Art yang biasa saya gunakan di buku, berpindah medium ke atas kanvas. Dari proses ini saya sudah mulai percaya diri (sedikit) hahaha...
Selain karena teknik tersebut yang familiar dan mudah saya kerjakan, plus saya ingin meminimalisir kesalahan pada saat prosesnya.
Jadinya Mixed media Art yang biasa saya gunakan di buku, berpindah medium ke atas kanvas. Dari proses ini saya sudah mulai percaya diri (sedikit) hahaha...
Tentang bahan material lukisannya pun hampir semua merupakan bahan yang tersedia di rumah. Hal ini saya lakukan, sekaligus untuk menerapkan tema pameran 30x30, konsumtif.
Supaya saya gak jadi konsumtif, setiap bahan material yang saya butuhkan bukan barang baru. Bahkan di antaranya sampah. hahaha.. Seperti kertas bekas bungkus kado, korang bekas, bunga kerin dll. Pokoknya saya usahakan gak membeli yang baru. Hihihi..
Material yang saya gunakan untuk mixed media in di antaranya adalah sebagai berikut :
Supaya saya gak jadi konsumtif, setiap bahan material yang saya butuhkan bukan barang baru. Bahkan di antaranya sampah. hahaha.. Seperti kertas bekas bungkus kado, korang bekas, bunga kerin dll. Pokoknya saya usahakan gak membeli yang baru. Hihihi..
Material yang saya gunakan untuk mixed media in di antaranya adalah sebagai berikut :
- Ranting pohon (yang saya poungut dari jalanan samping rumah) : saya gunakan untuk tongkat yang dipegang oleh Si Bowgel.
- Bunga Bougenville kering. Sampah bunga yang ada di depan rumah, hahaha..
- Kertas origami dan kado. Bekas pemberian teman, karena motifnya unik, saya manfaatkan.
- Koran bekas. saya gunakan untuk membuat tekstur kkanvas lebih halus, serta untuk efek background.
- Cat Acrylic
- Cat Air
- Gesso
- Kertas Tisu, untuk menciptakan tekstur pada gambar bumi.
- Pisau palet, untuk membuat tektur lukisan supaya lebih tebal.
- Print Out Bowgel, sebagai branding diri. Hahaha..
- Watercolor paper (membuat gambar Bowgel dengan teknik watercolor).
- Sticker planet (hadiah giveaway journaling).
- Tisu basah (pengganti kuas)
- Varnish.
- Isolasi 3D
Lumayan banyak juga materialnya ya ? hahaha.. dan kebanyakan hanya memanfaatkan material yang ada saja. hehehe..
TEKNIK YANG DIGUNAKAN
Sebagai anak Art Journal, saya terbiasa dengan memadukan banyak teknik untuk membuat lukisan. Mulai dari papertole, Collage, Watercolor hingga Acrylic saya campur jadi satu. Setiap komponen menggunakan teknik yang berbeda-beda, supaya gak penasaran, mari saya jelaskan. Hihihi..
BUMI
Dari semua proses, yang rada rumit dan njlimet adalah saat membuat gambar buminya. Idea kreatifnya saya ingin bumi nya terlihat 3 dimensi dengan menggunakan tekstur pada bagian daratannya.
Untuk backgroundnya saya menggunakan kertas watercolor Arto 300 gsm, dan saya warnai dengan cat air menggunakan warna cerulean blue.
Setelah background kering, saya menciptakan tekstur 3d. Gesso dan tisue merupakan material dominan untuk membuatnya. Pada bagian tertentu saya sengan buat lebih menonjol yang nantinya saya presentasikan sebagai daerah pegunungan yang mulai gundul.
Cukup lama menunggu proses keringnya geso dan tisue, butuh beberapa jam, untuk benar-benar kering dan bisa saya beri warna. Saya menggunakan acrylic untuk mewarnai bagian teksturnya.
BACA JUGA : BLENDING WATERCOLOR TECHNIQUE
KANVAS BACKGROUND
Sebelum mewarnai kanvas untuk backgroundnya, terlebih dulu saya menempelkan koran bekas ke beberapa area yang ingin saya buat halus (tak terlihat tekstur kanvasnya). Karena ada teks yang unik dari koran lamanya, saya justru mengeksposenya sebagai tekstur background.
Kemudian dengan bantuan Gesso, saya menutupi semua bagian kanvas kecuali tulisan yang memang ingin saya ekspos. Dengan bantuan tisu basah saya mewarnai kanvas menggunakan cat acrylic.
Kenapa tisu basah ?
Karena saya suka hasil akhir pencampuran warnanya, natural dan spontan. Entahlah, bagi saya lebih mudah membuat blending menggunakan tisu basah dibandingan mennggunakan kuas. hahaha..
Untuk aksen antiknya, saya menambahkan warna gold dengan menggunakan tisu basah sebagai aplikatornya. And Done.. ! background kanvas siap dimanfaatkan.
KARAKTER BOWGEL
Untuk karakter Bowgel, prosesnya hampir sama seperti membuat bumi. Saya menggunakan kertas watercolor dan mendesain karakternya sedemikian rupa, kemudian saya gunting sesuia dengan bentuknya.
Demi mempermanis penampilan saya menambahkan efek pen glitter dari Skura gelly roll pada bagian tertentu. Seperti bajunya. Supaya tidak luntur (karena mewarnainya menggunakan cat air), sebelum saya tempel pada background, terlebih dahulu saya semprot dengan varnish. Dan karakterpun siap di mainkan.
JUDUL SAYANGI AKU
Pada judul Sayangi Aku, sejujurnya saya ngeprint gambar tersebut dan menempelkannya supaya terlihat 3D. Kali ini saya menggunakan teknik Papertole, supaya kelihatan 3 dimensinya. Sejujurnya ini teknik pertama yang saya buat. Alasannya, karena sejak lama saya sudah penasaran dengan caranya.
Saya memanfaatkan 3 layer gambar yang sama, dan saya potong untuk membentuk 3 dimensi sedemikian rupa. Hasilnya ? kalian harus melihatnya sendiri pas pameran. hahaha..
NOVELTY (KEBARUAN)
Pada saat ditawari untuk mengisi pameran ini, ada beberapa komponen yang harus diperhatikan selain temanya. Yaitu, unsur Novelty. Sebagai orang baru dalam hal melukis, plus tidak memiliki background pendidikan seni, saya agak bingung dengan unsur yang satu ini.
Sebagai orang awam, saya menangkap, unsur kebaruan dalam hal ini, bisa juga berupa tekniknya, material, ataupun konsepnya. Dan saya memilih mengekspose ciri khas lukisan ala Art Journal sebagai unsur kebaruan.
Mungkin di Indonesia belum banyak, pelukis yang menggunakan berbagai macam teknik Collage dan papertole dalam satu lukisan. Nah saya ingin, memanfaatkan hal tersebut sebagi unsur pembaruannya.
Baca Juga : CARA MEMBUAT WATER COLOR SPARKLING
KESIMPULAN
Dari semua proses yang terjadi, bagi saya yang paling susah dan memakan waktu adalah menemukan konsep sesuai tema. Apalagi orang yang belajar otodidak seperti saya ini, masih sering meraba, bagaimana proses membuat lukisan yang tepat.
Pengalaman ini memberi saya banyak pelajaran. Terutama dalam hal proses menciptakan sebuah karya. Ternyata, untuk menciptakan suatu karya, banyak unsur-unsur yang harus diperhatikan. Dari mulai tema, material, teknik bahkan Noveltynya juga harus dipikirkan.
Kalo biasanya, asal membuat aja, kali ini saya membuat karena ada tujuan tertentu dan bisa menjelaskan kepada kalian tentang karya saya sendiri. Hahaha..
Alhamdulilah, saya bisa berkesempatan banyak belajar tentang bagaimana terlibat dalam pameran, saya juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada panitia, Loca Institute, Kilau Art Studio, dan juga Marto Art, untuk pengalaman yang luar biasa ini.
Rasanya jadi pingin terus berkarya Euy !
0 Comments
Dalam beberapa kasus kolom komentarnya tidak mau terbuka, Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.