PROSES BERKARYA SENI

PROSES BERKARYA SENI



Blog Seni Indonesia - ewafebriart.com | PROSES BERKARYA SENI.

Bagaimana proses berkarya seni ? apakah kemudian ujug-ujug kita bisa menghasilkan karya yang wah ? Nah, kebetulan banget, tanggal 28 November kemarin saya mengikuti salah satu webinar yang diadakan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, Misteri Seni. Seperti apa cerita dan ulasannya ? Baca sampai habis ya ? 

PROSES BERKARYA SENI 


Untuk pertama kalinya saya mengikuti webinar yang membahas tentang senirupa yang ada di Indonesia. Saat itu saya mengetahui event ini dari seseorang yang menjadi salah satu narasumber dalam acara ini, dan membagikannya di grup whatsapp yang saya ikuti. 

Bagi pemula seperti saya ini, belajar bisa didapatkan dari manapun, termasuk dari webinar seperti ini. Beruntung banget acara ini boleh diikuti oleh semua orang, tidak hanya mahasiswa yang terdaftar di Universitas Brawijaya, Malang. 

RITUAL PROSES KREATIF



PROSES BERKARYA SENIRUPA



Even ini diberi tajuk "RITUAL PROSES KREATIF". Dari judulnya saja, buat saya sudah sangat menarik sekali untuk diikuti. Bikin penasaran kan ? ritual apa saja sih yang dilakukan oleh para pelukis yang namanya sudah besar sebelum membuat sebuah karya ? apakah mereka membutuhkan bunga setaman / tujuh rupa ? hahaha.. 

NARASUMBER MAYEK PRAYITNO






Narasumber pertama adalah Mas Mayek Prayitno. Dia menceritakan bagaimana proses beliau menciptakan karyanya dari awal hingga menemukan karakternya seperti saat ini. Dia juga menjelaskan darimana ide-ide elemen yang hadir dalam karyanya tersebut. 

Berawal dari "tubuh" yang menurut mas Mayek merupakan hasil dari superego yang berasal dari hasratnya, kemudian berkembang menjadi karya yang mampu mencakup banyak aspek kehidupan. Awalnya beliau merasa bahwa karyanya terasa sangat monoton hingga dibutuhkan perubahan untuk membuatnya makin lengkap. 

Kemudian timbullah ide untuk menambahkan elemen lain yang berasal dari dalam maupun luar tubuhnya yang mampu mempresentasikan konsep yang dia miliki. Elemen-elemen tersebut banyak ragamnya. Jika dilihat dari hasil karya, ada elemen yang berhubungan dengan mesin, waktu, nirmana, dll. Yang pasti setiap elemen beliau tambahkan untuk merealisasikan konsep yang dimiliki. 

Dari penjelasan beliau, saya bisa menyimpulkan bahwa salah satu ritual proses kreatif yang tak bisa terlepas dari seorang seniman adalah konsistensinya dalam membangun karyanya. Bahwa karya mereka hari ini merupakan hasil dari proses panjang yang tiada henti, alias tidak ujug-ujug kemudian jadi. 

Ada proses belajar, proses membangun karakter, proses menggabungkan ide dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar, dan jangan lupa untuk tetap harus update dalam ilmu pengetahuan. Dengan begitu , karya yang dihasilkan memiliki value dan bermakna bagi kehidupan. Karyanya mampu mewakili apa yang mereka resahkan, dan karyanya mampu menjadi media komunikasi visual bagi yang melihatnya. 

NARASUMBER KRISTANTO BUDIPRABOWO


Berbeda dengan Mas Mayek yang membahas ritual karya dari sudut pandang seorang seniman, Pak Kristanto menekankan pentingnya ritual berkarya dalam sudut pandang yang lebih luas. Bahwa setiap kita membuat sebuah karya dalam bentuk apapun tak bisa dihindari dari hubungan "Kesalingan" satu sama lainnya. 

Artinya setiap aspek dalam kehidupan ini saling berkesinambungan satu sama lain. Ibaratnya tuh, sebuah karya tak akan tercipta jika tak melewati proses-proses sebelumnya. Misalnya saja proses mencari ide, memikirkan konsep, menyiapkan materialnya, dll. Dan proses-proses inilah yang dinamakan ritual. 

Yang menarik dari penjelasan Pak Kris adalah bahwa seorang seniman itu memiliki ritual yang bersifat Autonom. Yaitu suatu kondisi di mana seorang seniman tersebut memiliki hak sepenuhnya atas diri mereka dalam proses penciptaan karya. Karena sifatnya yang personal dan hak sepenuhnya, maka setiap seniman memiliki cara, proses dan ritual yang berbeda-beda. 

Kita tak bisa kemudian menjudge salah satu dari mereka hanya karena cara mereka dalam berkarya tidak sama dengan proses kita. Dan hal terpenting yang disampaikan oleh Pak Kris terkait hal ini adalah "Berhentilah mendiskreditkan seorang seniman"

Menurut Pak Kris kita harus mampu memisahkan karya yang dihasilkan oleh seorang seniman dengan cara hidup yang mereka jalani. Karena sebuah karya tidak selalu mempresentasikan kehidupan yang mereka jalankan, tetapi merealisasikan konsep atau ide yang mereka miliki

DESKRIPSI KARYA


Rasanya tuh gak afdol kalo pas diberi kesempatan untuk bertanya tapi gak ngasih pertanyaan. Hahaha.. Jadi saya pun bertanya tentang hal yang selama ini bikin penasaran, yaitu : 

" Pentingkah sebuah karya memiliki deskripsi ? " 

Mungkin pertanyaan ini terdengar konyol, tapi bagi sebagian orang, gak mudah membuat deskripsi pada sebuah karya tertentu. Terutama jika karya tersebut sebelumnya memang tak memiliki konsep atau asal mengalir saja. 

Menurut Pak Kris, "Karya sangat perlu memiliki sebuah deskripsi !". Hal ini juga bisa membantu orang lain untuk lebih memahami maksud dan tujuan kita dalam membentuk karya tersebut. Ibaratnya tuh biar orang gak nyasar dan salah paham terhadap karya yang kita hasilkan. Begitu gaes. 

KESIMPULAN 


Dari dua narasumber di atas, pesan yang bisa saya simpulkan dan tangkap adalah, DO IT ! 

Bagi seorang pemula, hal pertama yang perlu dijalankan adalah "lakukan saja lebih dulu", karena ke depannya kita akan melewati proses-proses hingga karya kita bisa terlihat lebih matang. Jadi jangan putus asa meskipun hasil pertamanya tak sebagus bayangan kita. 

Untuk membuat karya yang wow, yang memang harus melewati banyak proses atau ritual tersebut. So, jangan ragu untuk mencoba dan melangkah ke depan. Dan setiap proses tentu tidak bisa disamaratakan. Karena manusia kan beda-beda. Cocok di kamu, belum tentu cocok di aku dan sebaliknya. 

Temukanlah cara, proses dan ritual yang cocok untuk dirimu sendiri, dan teruslah berkembang dari sana. Hihihi..


Post a Comment

0 Comments