KENDANG KEMPUL BANYUWANGI : SEJARAH, CIRI KHAS DAN WARISAN BUDAYA SUKU OSING

KENDANG KEMPUL BANYUWANGI : SEJARAH, CIRI KHAS DAN WARISAN BUDAYA SUKU OSING

Blog Seni Indonesia - ewafebriart.com | Kendang Kempul Banyuwangi : Sejarah, Ciri Khas dan Warisan Budaya Suku Osing. 

Musik adalah salah satu bentuk ekspresi budaya yang paling mendalam, memiliki rasa, mencerminkan sebuah identitas, sejarah dan jiwa suatu komunitas atau masyarakat tertentu. Banyuwangi, memiliki ragam musik yang unik dan menarik. Kekayaan budaya ini tidak hanya sebagai identitas kota Banyuwangi tetapi juga mencerminkan filosofi, mitologi bahkan juga gambaran kehidupan sosial masyarakatnya.

KENDANG KEMPUL BANYUWANGI : SEJARAH, CIRI KHAS DAN WARISAN BUDAYA SUKU OSING

Dalam tulisan ini saya akan membahas sedikit pengetahuan tentang musik yang lahir dan berkembang di kota Banyuwangi, yakni kendang kempul. Selain itu, kita juga akan mencoba mengungkap asal-usul dan evolusi dari musik khas Banyuwangi, serta perannya dalam kehidupan sehari-hari dan sosial di kota ini. Tidak hanya itu, kita juga akan melihat bagaimana musik Banyuwangi beradaptasi dengan zaman modern seperti sekarang tanpa kehilangan esensi tradisionalnya.

Sejarah Kendang Kempul

Sejarah Kendang Kempul Banyuwangi

Jika kalian pernah mendengarkan musik Kendang Kempul pasti akan merasa bahwa jenis musik ini mirip dengan dangdut namun memiliki ciri khas sendiri. Selain lirik lagu yang menggunakan bahasa Osing, bunyi kendang dan ritme lagunya juga terdengar sedikit berbeda.

Awalnya musik Banyuwangi di dominasi oleh musik tradisional seperti angklung caruk dan pengiring tari gandrung. Kendang Kempul mulai populer di awal tahun 1970-an, diperkenalkan oleh Faturahman Abu Ali dengan lagunya "gelang alit". Lagu ini merupakan perpaduan orkes dangdut dengan bahasa Osing sebagai lirik lagunya. Setelah lagu "gelat alit" populer maka muncullah orkes dangdut baru yang mewarnai pertumbuhan kendang kempul. Sebut saja ada OM (Orkes Melayu) Mutiara, OM Pengabdian, OM Blambangan yang mulai ikut serta menyebarkan genre musik ini.

Perubahan besar terjadi tatkala Orkes Melayu ARBAS (Arek Banyuwangi Selatan) dari kecamatan Genteng, di bawah pimpinan Bung Sutrisno memperkenalkan Kendang bongo (lanang), Kempul (Kenung Dua), dan gong ke dalam musik ini sebagai inovasi instrument. Dari Orkes Melayu inilah kemudian lahir sosok Sumiyati dan Alif S yang menjadi idola masayarakat Banyuwangi pada masanya.

Mungkin karena lagu yang dibawakan Sumiyati CS ini terkesan ringan dan mudah didengar, maka perkembangan seni Kendang Kempul ini makin merajalela. Terlebih bagi masyarakat yang awam dan tidak terlalu memperhatikan nilai sastra dalam suatu karya. Bisa dikatakan Kendang Kempul adalah musik rakyat yang mampu menyentuh semua kalangan tanpa ada sekat yang berarti.

Dahulu musik Kendang Kempul sulit untuk diproduksi secara besar-besaran, tidak seperti sekarang. Butuh waktu satu bulan bagi produksi rekaman untuk bisa menghasilkan satu lagu. Di era sekarang, orang justru lebih mudah mengakses genre musik ini. Karena media distribusi lagu dan pembuatannya lebih dipermudah dengan bantuan teknologi digital. Maka tak heran, Kendang Kempul sekarang bisa dikenal di pelosok Nusantara tak terbatas hanya di wilayah Banyuwangi saja.

Ciri Khas Musik Kendang Kempul

Ciri khas Kendang Kempul Banyuwangi

Musik kendang Kempul adalah alunan musik yang sangat unik dan menjadi salah satu identitas kota Banyuwangi. Musik ini memiliki ciri khas yang bisa dibedakan dengan musik genre lainnya, di antaranya :

  • Harmoni Pentatonis >> Salah satu ciri khas musik Kendang Kempul adalah skala pentatonis dalam melodinya. Skala Pentatonis adalah skala musikal yang hanya menggunakan lima nada saja. Dalam konteks Kendang Kempul biasanya nada yang digunakan hanya do, re, mi, sol dan la. Harmoni inilah yang memberikan kesan unik dalam genre Kendang Kempul. (Sodiqin, Ali., Sejarah Kendang Kempul Musik Tradisional Banyuwangi, Rekaman Susah Salah Sedikit Harus Diulang, 2024) 
  • Instrumen Tradisional >> Meski Kendang Kempul memiliki nuansa dangdut atau musik melayu namun penggunaan instrumen tradisional begitu terasa dalam sentuhan musiknya. Beberapa instrumen yang digunakan di antaranya ada kendang, kempul, gong, angklung, triangle, biola dan juga kenong.
  • Pengiring Tari Gandrung >> Pada awalnya kendang kempul digunakan untuk mengiringi tari gandrung Banyuwangi, Namun sesuai dengan perjalanan waktu, secara perlahan musik genre ini memiliki penggemar tersendiri.
  • Evolusi Musik >> Perkembangan zaman dan pengaruh ragam musik lain membuat Kendang kempul pun memiliki jalur evolusinya sendiri. Seperti adanya pengaruh musik keroncong, rock, dangdut atau bahkan edm seperti sekarang. Meski begitu akar musik Kendang Kempul masih tetap terjaga.
  • Identitas Budaya >> Kendang Kempul bukan hanya jenis musik untuk hiburan semata, namun juga sudah menjadi sebuah identitas atau ikon kota Banyuwangi. Jadi saat kita mendengar lagu kendang kempul, kita sudah tahu bahwa lagu ini berasal dari kota Banyuwangi.

Kendang Kempul adalah sebuah warisan budaya yang mengakar dan memiliki ciri khas serta penggemar tersendiri. Di hadir dalam kancah musik Indonesia untuk memperkaya khazanahnya. Dengan melodi pentatonis, intrumen tradisional dan evolusi yang cukup dinamis membuat Kendang Kempul memiliki peran penting dalam kehidupan sosial, seni dan budaya warga Banyuwangi.

Peran Kendang Kempul Sebagai Warisan Budaya

Warisan Budaya Banyuwangi

Kendang Kempul dengan musik yang memiliki ciri khas, melodi yang menarik dan juga lirik yang berkarakter memiliki daya tarik utama dalam dunia pariwisata dan seni budaya di era globalisasi seperti saat ini. Beberapa peran tersebut di antaranya :

  • Penghubung Budaya >> Musik Kendang Kempul menjadi sebuah penghubung antara tradisi lokal dan juga pengaruh global. Melalui adaptasi dan inovasi yang terkembang. musik ini mampu mempertahankan jati dirinya, namun juga tetap menarik minat pendengar dari berbagai wilayah.
  • Promosi Wisata >> Kendang Kempul bisa menjadi bagian terpenting dalam promosi kota Banyuwangi. Dengan mengusung lagu berbahasa Osing, Kendang Kempul mampu memperkenalkan bahasa serta budaya Banyuwangi kepada wisatasan domestik maupun internasional.
  • Revitalisasi Seni >> Di era globalisasi seperti saat ini, Kendang Kempul tidak hanya mampu bertahan tetapi juga berkembang. Dengan adanya inovasi baru dan mengikuti perkembangan zaman, Kendang Kempul tidak hanya mempertahankan identitasnya tetapi juga memperkaya referensinya. Grup musik seperti Patrol Orkestra Banyuwangi (POB) telah berhasil menghidupkan kembali musik genre ini dengan menggabungkan elemen tradisional dan kontemporer sehingga bisa lebih relevan dengan generasi saat ini.
  • Pelestarian Identitas >> Musik Kendang Kembul memiliki peran penting dalam pelestarian identitas kota Banyuwangi. Melalui genre musik ini, masyarakat dapat merawat, mengembangkan serta memperkenalkan bahasa Osing dan budayanya ke seluruh dunia.
  • Pengaruh Ekonomi >> Kendang Kempul memiliki dampak ekonomi yang sangat signifikan bagi kota Banyuwangi. Dengan populernya musik ini tercipta pula peluang ekonomi bagi seniman lokal dan industri pariwisata Kota Banyuwangi.

Dalam menghadapi arus globalisasi yang semakin pesat ini, musik kendang kempul telah mampu memperlihatkan kepada kita tentang ketahanan dan fleksibilitas yang sangat luar biasa. Termasuk bagaimana musik beradaptasi dengan perubahan zaman yang dinamis tanpa kehilangan jati diri. 

Kendang Kempul tidak hanya menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini tetapi juga membuka jalan dan peluang besar bagi generasi di masa depan. Terutama yang berhubungan dengan dunia seni budaya dan pariwisata kota Banyuwangi.


Post a Comment

0 Comments