SALVADOR DALI : SENIMAN SUREALIS TERKENAL DUNIA YANG MENGUBAH PERSPEKTIF SENI

Salvador Dali: Seniman Surealis yang Mengubah Perspektif Dunia Seni.

Blog Seni Indonesia - ewafebriart.com | SALVADOR DALI : SENIMAN SUREALIS TERKENAL DUNIA YANG MENGUBAH PERSPEKTIF SENI.

Artist Of The Month (AOTM) adalah salah satu segmen dalam Blog ewafebriart yang membahas tentang para seniman. Kali ini saya ingin membahas tentang Salvador Dali seorang tokoh seniman surealisme yang sangat nyentrik. Tidak hanya nyentrik soal karya saja tetapi juga soal penampilan.

SALVADOR DALI : SENIMAN SUREALIS TERKENAL DUNIA YANG MENGUBAH PERSPEKTIF SENI

Saya mengenal Salvador Dali justru karena sebelumnya saya membahas tentang Artificial Intelligence yang mampu mengubah teks menjadi gambar, Dall E. Di mana dikatakan bahwa nama Dall E sesungguhnya terinpirasi dari nama Dali. Sejujurnya sebagai orang awam, saya tidak begitu paham tentang karya seni surealis, yang menurut saya banyak sekali menyimpan makna dan misteri dari eleman yang tersirat di dalamnya.

Karena alasan itu pula saya justru membuat tulisan tentang beliau, supaya saya punya kesempatan untuk menjelajahi kisah hidupnya sekaligus memahami karya-karyanya. Hal ini saya lakukan sebagai upaya pembelajaran, terutama bagaimana cara membaca dan memahami peran suatu object dalam karya lukis.

Biografi Salvador Dali

Biografi Salvador Dali

Salvador Dalí, lahir pada 11 Mei 1904 di Figueres, Spanyol, adalah salah satu pelukis terpenting dari Negeri Matador ini. Ia dikenal lewat karya-karyanya yang memiliki gaya surealis. Yakni karya yang menggabungkan fantasi dan elemen nyata dalam kehidupan sehari-hari. Karya Dali ditandai oleh kombinasi mimpi aneh dengan draftmanship dan keahlian menggambar yang luar biasa. Ia dipengaruhi juga oleh Master Renaissance.

Dali adalah seorang seniman dengan talenta dan imaginasi yang besar, bahkan cenderung di luar nurul. Ia mengakui bahwa ia sangat suka melakukan hal-hal yang tidak biasa untuk menarik perhatian dirinya sendiri, yang kadang-kadang mengganggu penggemar yang mencintai lukisannya dan juga para pengkritiknya. Perilaku dramatis yang eksentrik ini kadang-kadang membayangi hasil karyanya di hadapan publik.

Konsep Karya Dali

Salvador Dali dianggap sebagai seniman surealisme yang sangat terkenal karena ia memiliki gaya unik yang mencampurkan realisme dengan fantasi dan imajinasi yang liar. Ia sering menggabungkan antara benda hidup dengan benda mati dalam setiap karyanya, seperti jam cair, gajah bertanduk panjang, atau telur raksasa.

Ia juga menggambarkan dunia mimpi di mana benda-benda biasa disandingkan, dideformasi, atau bermetamorfosis dengan cara yang aneh dan tidak rasional. Ia terinspirasi oleh teori psikologi Freud yang mengeksplorasi alam bawah sadar dan citra mimpi manusia sebagai penggambaran dari hasrat manusia yang sebenarnya.

Latar Belakang Kehidupan Dali

Salah satu trigger dan sumber inspirasi dan penyemangat Dali dalam berkarya adalah Gala. Seorang wanita Rusia yang mampu mengikat hatinya. Tak hanya kisah cintanya dengan Gala, keterlibatan Dali dalam gerakan dunia seni rupa juga menjadi catatan tersendiri. Ia pernah bergabung dengan gerakan surealis yang dipimpin oleh Andre Breton pada tahun 1929, namun dikeluarkan dari komunitas tersebut setelah 10 tahun kemudian.

Andre Breton mengusir Dali dari gerakan surealis karena menganggap Dali terlalu materialistis. Bahkan ia mendapat julukan "Avida Dollars" yang bermakna "serakah akan dollar". Julukan ini disematkan oleh Breton yang mengganggap Dali sudah tidak lagi sejalan dengan gerakan yang dipimpinnya.

Pada 1960-an, Dali mulai mengerjakan proyek ambisiusnya, yaitu Teater-Museum Dali di Figueres, yang dibuka pada 1974. Museum ini menampilkan karya-karya Dali dan koleksi pribadinya, serta instalasi dan dekorasi yang mencerminkan imajinasi dan humor Dali.

Pada 1980, Dali mengalami masalah kesehatan yang mengganggu kemampuannya untuk melukis. Dia juga mengalami depresi setelah kematian Gala pada 1982. Dia tinggal di kastil Pubol yang diberikannya kepada Gala. Kesedihan yang terlalu dalam membuatnya jarang meninggalkan kastil itu. Ia jarang bersosialisasi di luar kastil Pubol.

Pada 1989, Dali meninggal karena gagal jantung di usia 84 tahun. Dia kemudian dimakamkan di Teater-Museum Dali, di bawah sebuah kubah yang ia desain sendiri.

Teknik Salvador Dali

Teknik Salvador Dali Gaya Surealisme

Keunikan Salvador Dali dalam membangun karya-karyanya yang penuh dengan simbol, metafora, dan ilusi optik. Karyanya dianggap memiliki fantasi yang aneh dan tidak rasional, namun justru karena itulah ia memiliki kekuatan dalam berkarya. Untuk membuat sebuah karya yang tak hanya mengungkapkan keunikan saja, namun juga tersirat pesan yang mendalam, ia menggunakan beberapa teknik yang unik dan inovatif, seperti:

1.Metode Paranoik-Kritis:

Paranoik-kritis adalah teknik yang diciptakan oleh Dali sendiri, yang bertujuan untuk mengakses alam bawah sadar dengan cara mengasosiasikan benda-benda yang tidak berhubungan.

Teknik ini didasarkan pada teori psikologi Freud tentang paranoia, yaitu keadaan di mana seseorang menafsirkan kenyataan secara salah karena dipengaruhi oleh ketakutan atau kecurigaan.

Dengan menggunakan teknik ini, Dali menciptakan gambar-gambar yang mengejutkan, absurd, dan provokatif, seperti dalam lukisannya The Lugubrious Game (1929) dan The Enigma of William Tell (1933).

2. Metode Spontan:


Metode spontan adalah teknik yang mengandalkan pada improvisasi dan kebebasan berekspresi tanpa memikirkan aturan atau logika. Teknik ini sering digunakan oleh para seniman surealis untuk mengeksplorasi alam bawah sadar dan citra mimpi mereka.

Dengan menggunakan teknik ini, Dali menciptakan gambar-gambar yang penuh dengan simbolisme, emosi, dan imajinasi, seperti dalam lukisannya The Persistence of Memory (1931) dan The Elephants (1948).

3. Metode dekalkomania:

Dekalmonia adalah teknik yang menggunakan cat minyak yang dicampur dengan pelarut untuk menciptakan efek retak-retak pada permukaan lukisan. Teknik ini ditemukan oleh seorang seniman surealis bernama Oscar Dominguez, dan kemudian digunakan oleh Dali untuk menambahkan tekstur dan dimensi pada karya-karyanya.

Dengan menggunakan teknik ini, Dali menciptakan gambar-gambar yang menyerupai bentuk-bentuk organik, seperti dalam lukisannya The Three Sphinxes of Bikini (1947) dan The Disintegration of the Persistence of Memory (1954).

Metode Ganda

Metode Ganda digunakan oleh Dali untuk menggambarkan dua atau lebih gambar yang berbeda dalam satu gambar, yang hanya dapat dilihat dari sudut pandang atau jarak tertentu.

Dengan teknik ini, Dali dapat menunjukkan kemampuannya dalam menguasai perspektif dan proporsi, serta mengeksplorasi tema-tema seperti transformasi, identitas, dan realitas, seperti dalam lukisannya The Hallucinogenic Toreador.

Metode Trompe-l'Å“il

Teknik Trompe-l'Å“il ini digunakan oleh Dali untuk menciptakan ilusi optik, yaitu kesan visual yang berbeda dari kenyataan, dengan cara menggambarkan objek-objek dengan detail dan realisme yang tinggi, sehingga tampak seperti nyata.

Dengan teknik ini, Dali dapat menantang persepsi dan kognisi penonton, serta menimbulkan rasa kagum dan heran, seperti dalam lukisannya The Persistence of Memory.

Metode Collage

Teknik Collage ini digunakan oleh Dali untuk menggabungkan bahan-bahan yang berbeda, seperti kertas, kain, kayu, atau logam, dalam satu kanvas, sehingga menciptakan kontras dan harmoni antara tekstur, warna, dan bentuk.

Dengan teknik ini, Dali dapat mengekspresikan ide-ide dan emosi yang kompleks, serta mengkritik konsumerisme dan budaya populer, seperti dalam lukisannya The Elephants.

Dari metode yang digunakan oleh Dali, kita bisa memahami bagaimana Dall E 3 bekerja. Terlebih setelah saya mencobanya sendiri dengan membuat elemen yang terkadang tidak ada hubungannya sama sekali. Misalnya saja Snow Bear yang ada dipertengahan gedung-gedung modern bertingkat.

Karya-karya Salvador Dali

Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya gaya surealisme itu sendiri, mari kita pelajari tentang beberapa karya yang dibuat oleh Dali. Ulasan tentang karyanya ini saya susun dari berbagai sumber. 

Dan satu hal yang selalu ingin saya sampaikan bahwa dalam memahami suatu karya lukis, biasanya tergantung dari sudut pandang masing-masing orang. Jadi, bisa saja ketika kalian melihat karya lukis Dali justru menangkap pesan dan perspektif yang berbeda dibandingkan dengan yang saya lakukan.

The Persistence of Memory

The Persistance Of Memory Dali

Dari Lukisan ini menggambarkan konsep waktu yang relatif dan tidak pasti, dengan menampilkan jam-jam yang meleleh di sebuah lanskap gurun yang suram. Lukisan ini mencerminkan dunia bawah sadar dan imajinasi Dali, serta terinspirasi oleh teori relativitas Albert Einstein.

Meski begitu Dali justru mengatakan bahwa lukisan tersebut pada dasarnya tidak terinspirasi dari teori Einstein, melainkan dampak dari teknik Paranoid-kritis yang dikembangkannya sendiri. Di mana ia memaksa dirinya untuk mengungkap alam bawah sadar setelah memakan keju Camembert yang mampu menimbulkan halusinasi.

Itu pula yang menjadi salah satu alasan mengapa lukisan Dali itu sangat absurd dan di luar kesadaran manusia. Karena ia berusaha mengungkapkan bahasa alam bawah sadar dengan bahasa semiotika atau memanfaatkan simbol dan metafora.

Jam meleleh menjadi simbol kritikan Dali akan kekakuan waktu. Di mana banyak pemerhati seni kemudian menyandingkannya dengan teori relativitas Einstein. 

Bagi orang awam seperti saya ini, apa yang bisa saya baca dari karya Dali ini ? Hmmm, mungkin beberapa ide yang terlintas di bawah ini bisa memperkaya perspektif yang berbeda :

  • Jam yang meleleh pada pohon yang mati >> Waktu akan akan terhenti atau tidak lagi menjadi tolak ukur ketika ia berada pada dimensi kematian. Jam tak lagi memiliki peran dan makna ketika kehidupan sudah tidak lagi ada. Maka waktu hanya akan dihargai dan memiliki peran penting ketika kehidupan itu masih ada. Jadi gunakan lah waktumu dengan sebaik-baiknya, hehehe..
  • Jam yang meleleh dan menggantung pada bagian pinggiran sudut benda dalam bentuk kotak >> Sudut pinggiran seolah menggambarkan tentang batas dua alam. Di mana bagian permukaan yang di atas, bagian jamnya masih terkesan kaku, sementara bagian yang menjulang ke bawah terlihat meleleh. Bagian atas menandakan tentang kekokohan waktu yang mana masih diperhitungkan oleh orang lain sebagai alat pengukur masa. Sementara pada bagian yang menggantung terlihat meleleh di mana waktu tak lagi diperhitungkan atau sudah tidak lagi memiliki kekuatannya.
  • Jam meleleh yang berada di atas sebuah makhluk yang abstrak >> Salah satu yang menarik dari perhatian saya ketika mencari elemen yang dimaksudkan oleh Dali dalam karya persistence of memory adalah sebuah makhluk yang lunglai di lantai, di mana makhluk ini tidak bisa kita kenali cirinya. Entah itu manusia, binatang atau pun monster. Dalam persepsi saya, objek yang digambarkan oleh Dali melambangkan makhluk yang sudah tidak lagi memiliki kehidupan (bisa saja dalam keadaan tidur atau pun mati selamanya) di mana waktu tak lagi memiliki perannya sama sekali.

Sebenarnya ulasan saya terdengar sangat dangkal sekali, tetapi dari lukisan Salvador Dali saya menangkap pesan bahwa "waktu itu hanya akan berfungsi dalam kehidupan saja", sementara dalam dimensi kematian waktu tidak lagi memiliki kegunaan. Itulah mengapa kita sering mendengar istilah "melebihi ruang dan waktu".

Perspektif Ewafebri Tentang "The Persistence of Memory"

Mengapa lukisan ini diberi judul "The Persistency Of Memory" atau jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti "Kegigihan Memory" ?

Entahlah, tapi menurut sudut pandang saya "memori itu ibarat makhluk yang mampu tetap hidup menjangkau batasan ruang dan waktu. Ia memiliki kegigihan untuk terus eksis bahkan ketika kita tidak menyadarinya. Karena memori tidak hanya tersimpan pada kesadaran kita saja tetapi justru tersimpan dalam ruang ketidaksadaran kita. Dan terkadang memori inilah yang akan memandu kehidupan kita menjadi sebuah takdir. Dan memori ini pula yang akan membuat kita menderita meski sudah tidak ada lagi di dunia yang fana ini."

Sudut pandang ini saya lihat dari perspektif psikologi dan spiritualitas. Di mana pemahaman memori dalam kesadaran dan ketidaksadaran bisa kita pelajari dari Freud atau pun Jung. Sementara dalam ranah spiritualitas kita bisa belajar melalui ranah agama. Dalam hal ini saya mengambil pelajaran dari agama Islam, karena saya lebih mendalami agama Islam dibandingkan yang lain.

Dan Itulah mengapa agama Islam mengajarkan kita untuk mengelola hawa nafsu dan pikiran sehingga kita tidak mendapatkan memori negatif yang akan mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Selain itu, Islam juga mengajarkan kepada kita untuk menghargai waktu selama kita masih hidup. Hal ini karena waktu hanya akan berlaku jika kita masih hidup.

The Elephants 1948

The Elephants Dali

Lukisan ini menampilkan kontras antara realitas dan imajinasi, dengan menampilkan gajah-gajah yang memiliki kaki panjang dan tipis seperti kaki serangga, serta membawa benda-benda aneh di punggungnya. Lukisan ini menunjukkan pengaruh surealisme dan metafisika dalam karya-karya Dali.

Dalam lukisan ini ada beberapa elemen yang mencuri perhatian kita, di antaranya sebagai berikut :
  • Gajah >> Gajah adalah hewan yang sering dianggap sebagai simbol kekuatan, dominasi, dan kekuasaan karena ukuran dan beratnya. Dali menentang asosiasi-asosiasi ini dengan memberikan gajah-gajah kaki yang sangat tipis dan mirip kaki laba-laba, yang pernah ia sebut sebagai "kaki-kaki keinginan yang berengsel-engsel, hampir tak terlihat". Kaki-kaki gajah ini menimbulkan kesan distorsi dan keluar dari norma realitas, seolah-olah makhluk-makhluk ini bisa menyeberangi batas antara sadar dan bawah sadar dengan mudah.
  • Obelisk >> Obelisk adalah monumen kuno yang melambangkan kekuatan dan keabadian. Obelisk yang dibawa oleh gajah-gajah mungkin dianggap sebagai monumen untuk ingatan, yang menangkap beban kenangan yang bertahan sepanjang waktu. Beberapa kritikus mengatakan bahwa Dali terinspirasi oleh patung Elephant and Obelisk karya Gian Lorenzo Bernini dan Ercole Ferrata untuk melukis obelisk ini, karena kemiripan bentuknya.
  • Padang pasir >> Padang pasir adalah latar belakang yang tandus dan kosong, yang memberikan kontras dengan gajah-gajah yang penuh detail dan simbolik. Padang pasir mungkin melambangkan kesunyian, kehampaan, atau ketidakpastian yang dirasakan oleh Dali atau manusia pada umumnya. Padang pasir juga bisa dihubungkan dengan mimpi atau alam bawah sadar, yang sering menjadi sumber inspirasi bagi Dali.
  • Gong >> Yang terlihat sangat kecil biasanya dipergunakan untuk menandai suatu pertandingan atau pun pembuka kegiatan.
  • Dua Makhluk >> Yang satu dilengkapi dengan peralatan bertempur, sementara yang satu dengan tangan kosong.

Dari elemen yang ada Gajah menjadi salah satu objek yang menyimbolkan tentang kekuatan kebijaksanaan yang tak lekang oleh waktu. Di mana dalam ilustrasi lukisan ini kita bisa melihat ada dua gajah yang saling berhadapan satu sama lain sementara di bagian bawahnya ada dua sosok siluet yang juga saling berhadapan yang dalam persepsi saya mereka merupakan penunggang gajah atau pawangnya. 

Di tengah-tengah mereka ada sebuah pembatas dalam bentuk gong yang siap untuk dibunyikan. Seolah menandakan akan ada pertarungan antara dua sosok pawang gajah di mana gajah tersebut merupakan simbol dan kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan.

Pespektif Ewafebri Tentang "The Elephants"

Melihat sekilas lukisan tentang The Elephants saya menyimpulkan bahwa illustrasi ini tidak terjadi di dunia nyata. Maka bisa jadi dimensi dalam lukisan ini menggambarkan tentang alam mimpi atau justru alam pikiran kita.

Mengobservasi karya Salvado Dali dan juga membaca beberapa pendapat tentang lukisan The Elephants saya memiliki sudut pandang seperti ini :

Dua sosok pawang Gajah yang terlihat kecil menyimbolkan tentang manusia-manusia yang sedang bersiap untuk menghadapi perang "pengetahuan" atau perdebatan. Di mana di bagian kirinya nampak seseorang yang tidak dilengkapi dengan peralatan tempur pada tubuhnya namun ia waspada terhadap kemungkinan terjadi penyerangan. Sementara di bagian kanan, merupakan manusia yang dilengkapi dengan alat perangnya di mana ia memiliki lebih banyak ambisi dan keinginan untuk menang.

Gajah dalam landskap ini merupakan simbol dari pengetahuan dan kebijaksanaan. Di mana mereka menyimpan memori pengetahuannya dalam obelisk, bukan terletak pada badannya. Hal ini mengisyaratkan bahwa mereka lebih mengutamakan untuk memiliki kekuatan teori dalam bentuk makna atau pengetahuan dibandingkan pada fisik atau artifisial.

Gajah yang terletak pada sebelah kanan dengan pawang yang memiliki peralatan bertempur terlihat dengan posisi siap menyerang, di mana bagian kepalanya terlihat akan menyeruduk, sementara obelisk yang ada di atasnya terlihat tidak stabil atau oleng ke arah depan. Hal ini menggambarkan ambisi yang besar untuk memenangkan pertempuran.

Sementara gajah yang terletak pada sebelah kiri, posisinya terlihat lebih stabil dan waspada. Ia nampak bersiap dengan apa pun yang akan ia terima. Ia tidak menyambut dengan kuda-kuda yang sama tetapi jika akan diserang maka ia siap untuk menerimanya.

Warna merah kekuningan yang merupakan warna panas pada background menggambarkan situasi yang tidak menenangkan. Situasi di mana amarah yang menguasai permainan.

"Hal ini melambangkan bahwa seseorang yang memiliki pondasi teori dan pemikiran yang kokoh dan kuat pada dasarnya akan tetap tenang menghadapi apa pun dalam kehidupannya. Meskipun ia sedang dalam kondisi yang tidak memungkinkan atau dalam medan yang tidak menyenangkan. Sementara mereka yang dikuasai rasa amarah justru akan terhuyung-huyung dan tidak stabil dalam melangkahkan kakinya disebabkan pemikirannya yang mudah goyah dan terombang ambing ambisi."

Tentu saja perspektif ini tidak mutlak benar ya ? ini hanya hasil dari observasi saya dalam membaca lukisan Dali saja. Karena menurut saya, perspektif itu akan dipengaruhi oleh wawasan yang kita pahami. Jika saya suka belajar tentang psikologi dan spiritualitas maka cara pandang yang saya sampaikan biasanya tidak jauh dari dua topik di atas. Pun orang lain juga akan memberikan pendapat yang berbeda sesuai dengan apa yang dipahaminya.

Galathea Of The Spheres

Galathea Spheres Dali

Galatea of the Spheres adalah sebuah lukisan surealis karya Salvador Dalí, yang menggambarkan wajah istrinya, Gala, dengan menggunakan bola-bola yang mewakili atom-atom. Lukisan ini merupakan salah satu karya yang mewakili periode mistisisme nuklir Dalí, di mana ia terinspirasi oleh teori-teori ilmiah tentang disintegrasi atom dan energi nuklir.

Lukisan ini menunjukkan rasa cinta dan kekaguman Dalí terhadap Gala, yang ia anggap sebagai pusat alam semesta dan sumber inspirasinya. Lukisan ini juga menggabungkan elemen-elemen dari mitologi Yunani, seperti nama Galatea, yang merujuk pada seorang nimfa laut yang dicintai oleh seorang pematung bernama Pygmalion. Lukisan ini dapat dilihat di Dalí Theatre-Museum di Figueres, Spanyol.

Elemen-elemen dalam lukisan Galatea of the Spheres memiliki makna sebagai berikut:

  • Bola >> Bola-bola yang membentuk wajah Gala adalah simbol dari atom-atom yang menyusun materi. Dalí terinspirasi oleh teori fisika nuklir yang menjelaskan bahwa atom-atom tidak saling bersentuhan, melainkan berjarak satu sama lain. Dengan demikian, ia mencoba merepresentasikan ketidakberaturan dan ketidakberkesinambungan materi.
  • Wajah Gala >> adalah simbol dari cinta dan kekaguman Dalí terhadap istrinya, yang ia anggap sebagai pusat alam semesta dan sumber inspirasinya. Dalí sering menggambarkan Gala dalam karyanya, terutama dalam periode mistisisme nuklir, di mana ia mencoba menyatukan keyakinannya dalam Katolik dengan ilmu pengetahuan² .
  • Nama Galatea adalah simbol dari mitologi Yunani, yang merujuk pada seorang "nimfa laut" yang dicintai oleh seorang pematung bernama Pygmalion. Dalam cerita tersebut, Pygmalion membuat patung Galatea yang begitu indah, sehingga ia jatuh cinta padanya. Dewi Afrodite kemudian menghidupkan patung tersebut menjadi wanita sungguhan. Dalí mungkin menggunakan nama ini untuk menunjukkan bahwa ia juga menciptakan Gala dalam bentuk seni, dan bahwa ia menganggapnya sebagai makhluk yang sempurna ..

Jika diperhatikan dengan saksama, lukisan Galatea The Spheres ini tidak hanya menekankan pada bola-bola atom yang membentuk suatu object saja, tetapi juga memperlihatkan banyaknya lapisan dimensi agar bisa menciptakan satu karya objek yang nampak utuh.

Pespektif Ewafebri Tentang "Galathea Of The Spheres

Melihat dan mengamati lukisan ini, saya justru tergelitik untuk mengulik tentang sudut pandang lain dari karya Dali ini. The Sphere memang mewakili atom di mana menjadi salah satu unsur kehidupan. Meski begitu, bola-bola ini juga menjadi simbol tentang banyaknya dimensi yang perlu dilalui oleh manusia. Seperti misalnya alam pikiran (akal), alam psikologi (kejiwaan), alam mimpi atau tidur, alam sir (blue print manusia) hingga alam jasmani (3Dimensi). Dan entah berapa banyak alam lain yang ada dan harus dilalui oleh jiwa.

Hal ini sesuai juga dengan ajaran agama di mana manusia nantinya akan melewati banyak alam, misalnya alam rahim, alam dzuriyah (dunia), alam barzakh dan alam akhirat. Masing-masing alam tidak saling bersinggungan meski saling terkoneksi satu sama lain melalui keberadaan jiwa.

Dari lukisan di atas saya justru belajar bahwa, "

sejatinya, jiwa itu tidak hanya hidup di alam tiga dimensi saja. Tetapi juga multidimensi. Alam merupakan ruang yang memiliki batas. Batas alam tiga dimensi adalah waktu. Sementara waktu hanya akan ada jika kehidupan terjadi. Maka ketika kehidupan tidak lagi ada maka ruang dan waktu yang dilalui jiwa tidak lagi memiliki batasan. Di sinilah jiwa akan hidup abadi bersama memorinya. Dan ketika memori yang kita kumpulkan di dunia ini dipenuhi dengan penderitaan, maka bisa jadi memori itu akan menempel dan mengikuti jiwa hingga menembus ruang dan waktu."

Itulah mengapa kita diajarkan untuk tidak tergantung pada dunia ini. Agar memori yang kita bawa untuk melintasi ruang dan waktu tidak akan membebani. Dan salah satu alasan Tuhan mengajarkan kita untuk tidak menyimpan iri dan dengki dan sifat-sifat buruk lainnya, agar memori ini tidak kita bawa menembus alam lain. Kita cukup meninggalkannya di dunia tiga dimensi ini (dunia). Sehingga kita tidak lagi merasa menderita kecuali di dunia.

Rangkuman

Ternyata rumit juga ya lukisan sureal ini jika dikulik dalam sudut pandang yang berbeda. Meski begitu setiap manusia bisa saja memiliki persepsi yang berbeda-beda, tidak harus se-rumit yang saya pikirkan. Hahaha... Entahlah, belakangan ini memang saya sering melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Mungkin hal ini karena dipengaruhi oleh faktor usia yang makin tua saja.

Dari bahasan ini kita bisa mengambil beberapa kesimpulan, di antaranya :

  • Dali adalah seniman Spanyol yang menggunakan pendekatan psikologi dalam menciptakan karya-karyanya. Ini membuktikan bahwa seni dan psikologi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
  • Untuk bisa memenuhi imajinasinya, Dali menciptakan metodenya sendiri yakni Paranoik-Kritis di mana ia tak lagi terpaku pada object dan aturan yang selama ini berlaku. Ia justru menemukan cara baru agar apa yang diinginkannya bisa diwujudkan. Bisa dibilang Dali merupakan pemberontak (rebelious) dalam seni rupa melalui karyanya.
  • Salah satu ciri khasnya adalah menggabungkan elemen-elemen yang terlihat random tetapi memiliki makna-makna tersembunyi. Belajar memahami lukisan Dali, artinya kita juga perlu membiasakan diri dengan cara berpikir out of the box. Hal ini tentu akan merangsang kreativitas kita yang selama ini terpendam. hehe..

Bagaimana ? menarik kan ulasan tentang Salvador Dali dan karya-karyanya ? Semoga ulasan ini mampu memperkaya perspektif lain tentang karya lukis Dali. Jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada yang lainnya juga ya ? Sehingga kita bisa belajar tentang "bahasa non verbal menggunakan simbol dan semiotika" untuk mempertajam persepsi dan perspektif. Jangan lupa follow blog ini untuk mendapatkan informasi lainnya.

Referensi

  1. Salvador Dali: biografi pelukis dan karya surealisnya - diakses pada 14 Januari 2023 dari https://www.pinterpandai.com/salvador-dali-biografi-pelukis-dan-karya-surealisnya/.
  2. Karya Seni Surealisme: Pengertian, Sejarah, Ciri-ciri, dan Contohnya. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://kumparan.com/berita-hari-ini/karya-seni-surealisme-pengertian-sejarah-ciri-ciri-dan-contohnya-1uuzBxShqEW.
  3. Pengertian Surealisme: Sejarah, Unsur, Ciri Jenis, dan Tokohnya. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-surealisme/.
  4. Seni Rupa Tiga Dimensi: Pengertian, Bahan, dan Tekniknya - Kompas.com. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://www.kompas.com/skola/read/2023/10/11/053000369/seni-rupa-tiga-dimensi--pengertian-bahan-dan-tekniknya.
  5. The Elephants by Salvador Dali – A Detailed Analysis. diakses pada 14 Januari 2023 dari  https://artnsketch.com/the-elephants-by-salvador-dali-a-detailed-analysis/.
  6. Analyzing the Symbolism and Mystique of 'The Elephants' by Salvador .... diakses pada 14 Januari 2023 dari https://www.1st-art-gallery.com/article/the-elephants-by-salvador-dali/.
  7. The Elephants - Wikipedia.diakses pada 14 Januari 2023 dari  https://en.wikipedia.org/wiki/The_Elephants.
  8. undefined. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://www.1st-art-gallery.com/article/exploring-the-timeless-surrealism-of-salvador-dalis-most-famous-paintingsstic.
  9. salvador dali | Sipengertian, biografi, ciri, teknik, hubungan, karya. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://artikel.hisham.id/salvador-dali.html.
  10. Salvador Dali: biografi pelukis dan karya surealisnya - PINTERpandai. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://www.pinterpandai.com/salvador-dali-biografi-pelukis-dan-karya-surealisnya/.
  11. Salvador Dalí - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Salvador_Dal%C3%AD.
  12. Karya awal pelukis Salvador Dali dikonfirmasi para ahli. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2014/05/140526_seni_budaya_lukisan_asli_dali.
  13. Kritik Lukisan "The Persistence of Memory" - Kompasiana. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://www.kompasiana.com/aksho54409/6048f9058ede4860281e6492/kritik-lukisan-the-persistence-of-memory.
  14. Representasi Waktu dalam Lukisan "The Persistence of Memory" Karya .... diakses pada 14 Januari 2023 dari https://www.kompasiana.com/ridwanzamroni6141/647a145b4addee41f675ac22/representasi-waktu-dalam-lukisan-the-persistence-of-memory-karya-salvador-dali.
  15. Deskripsi lukisan karya Salvador Dali "Persistence of memory". diakses pada 14 Januari 2023 dari https://id.uobjournal.com/2747-description-of-the-painting-by-salvador-dali-persist.html.
  16. Puyol, Bentuk Nyata dari "The Persistence of Memory" Salvador Dali .... diakses pada 14 Januari 2023 dari https://www.panditfootball.com/on-this-day-klasik/204672/BPA/160413/puyol-bentuk-nyata-dari-the-persistence-of-memory-salvador-dali.
  17. Surealisme – Pengertian, Ciri, Tokoh, Contoh Karya & Analisis. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://serupa.id/surealisme-pengertian-ciri-tokoh-contoh-karya-analisis/.
  18. 5 Fakta Menarik Salvador Dali, Seniman Pelopor Aliran Surealisme. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://www.idntimes.com/science/discovery/budi-28/fakta-salvador-dali-c1c2.
  19. 30 Lukisan Surealisme: Pelukis Indonesia dan Luar Negeri. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://tumpi.id/lukisan-surealisme/.
  20. Mengenang Salvador Dali, Seniman Surealis asal Spanyol - Kompas.com. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/05/11/191900082/mengenang-salvador-dali-seniman-surealis-asal-spanyol.
  21. 10 Karya Seni Must-Know Oleh Salvador Dalí - 2023. https://id.yourtripagent.com/10-must-know-artworks-by-salvador-dal-3212.
  22. Kenali lukisan terkenal karya Salvador Dalí - Postposmo. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://www.postposmo.com/id/lukisan-salvador-dali/.
  23. Biografi Tokoh Dunia: Salvador Dali, Pelukis Surealis asal Spanyol. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://internasional.kompas.com/read/2019/05/10/13115071/biografi-tokoh-dunia-salvador-dali-pelukis-surealis-asal-spanyol.
  24. 5 Lukisan Termahal Karya Salvador Dali, Asli Bikin Ngiler. https://tumpi.id/5-lukisan-termahal-karya-salvador-dali/.
  25. Salvador Dalí - Wikipedia. diakses pada 14 Januari 2023 dari  https://en.wikipedia.org/wiki/Salvador_Dal%C3%AD.
  26. Salvador Dali | Biography, Art, Paintings, Surrealism, & Facts. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://www.britannica.com/biography/Salvador-Dali.
  27. Salvador Dalí - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Salvador_Dal%C3%AD.
  28. Biografi Salvador Dali: Kisah Hidup Pelukis Besar Surealisme - Amazine.co. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://www.amazine.co/22458/biografi-salvador-dali-kisah-hidup-pelukis-besar-surealisme/.
  29. Galatea of the Spheres - Wikipedia. diakses pada 14 Januari 2023 dari  https://en.wikipedia.org/wiki/Galatea_of_the_Spheres.
  30. Galatea of the Spheres | Collection | Salvador Dalí Work | Fundació ....diakses pada 14 Januari 2023 dari  https://www.salvador-dali.org/en/artwork/the-collection/131/galatea-of-the-spheres.
  31. Galatea of the Spheres - Fundació Gala - Salvador Dalí. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://www.salvador-dali.org/en/museums/dali-theatre-museum-in-figueres/the-collection/131/galatea-of-the-spheres.
  32. Seni Lukis: Makna dan Keindahan dalam 65 Karakter. diakses pada 14 Januari 2023 dari https://artikelpendidikan.id/apa-yang-dimaksud-dengan-lukisan/.
  33. Unsur-unsur Seni Lukis dan Penjelasannya: Visual serta Non-Visual. diakses pada 14 Januari 2023 dari  https://tirto.id/unsur-unsur-seni-lukis-dan-penjelasannya-visual-serta-non-visual-gnMX.
  34. Credit Image : Dall E Bing Chat & Canva

Post a Comment

0 Comments