POLITIK VISUAL : PENGARUH SENI DALAM MEMBENTUK DAN MEMBONGKAR KEKUASAAN

Politik Visual

Blog Seni Indonesia - ewafebriart.com | Politik Visual : Pengaruh Seni Dalam Membentuk dan Membongkar Kekuasaan

Politik visual adalah studi tentang bagaimana gambar, simbol, dan tanda-tanda visual digunakan untuk mempengaruhi opini publik, membentuk identitas kolektif, dan menantang atau mempertahankan status quo. Seni, sebagai salah satu bentuk ekspresi visual, memiliki peran penting dalam politik visual. Seni dapat menjadi alat untuk merepresentasikan kekuasaan, mengkritik kekuasaan, atau menciptakan kekuasaan alternatif.

POLITIK VISUAL : PENGARUH SENI DALAM MEMBENTUK DAN MEMBONGKAR KEKUASAAN

Hmm... Musim pemilihan seperti saat ini, sangat cocok dengan tema tulisan yang sedang saya bahas kali ini ya ? Yakni hubungan antara seni dan politik. Sejujurnya saya bukan orang yang suka membahas tentang politik. Pun bukan keahlian saya berbicara tentang politik. Tetapi kita tak bisa mungkir bahwa dunia seni ini memiliki pembahasan yang sangat luas. Termasuk di antaranya adalah relasi antara seni dan politik.

Agar bisa memahami apa sih pengaruh seni dalam kehidupan politik ? Dan seperti apa implementasi-nya ? saya akan membahas perspektif keduanya dalam Politik Visual.

Definisi Politik Visual

Definisi Politik Visual

Pernah mendengar seorang seniman mural yang sangat misterius, yakni Banksy di mana karya-karyanya sering terpajang di ruang publik dengan segala macam isu sosial yang ia angkat sebagai bentuk komunikasinya ? Isu-isu yang diangkat inilah yang mempengaruhi hasil karyannya hingga dianggap bermuatan politik.

Politik visual adalah studi tentang bagaimana gambar, simbol, dan tanda-tanda visual digunakan untuk mempengaruhi opini publik, membentuk identitas kolektif, dan menantang atau mempertahankan status quo.

Politik visual berkaitan dengan seni, karena seni adalah salah satu bentuk ekspresi visual yang dapat memiliki fungsi politik, seperti representasi kekuasaan, kritik kekuasaan, atau kekuasaan alternatif. Politik visual juga berkaitan dengan media, karena media adalah sarana untuk menyebarkan pesan-pesan politik visual, baik media massa, media alternatif, maupun media kreatif.

Relasi Seni dan Politik

Relasi Seni dan Politik

Seni dan politik adalah dua hal yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Seni dapat menjadi alat untuk menyampaikan pesan-pesan politik, baik yang mendukung, mengkritik, atau menawarkan alternatif terhadap kekuasaan1. Sementara Politik dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kreativitas, kebebasan, dan kesejahteraan seniman. Relasi seni dan politik dapat bersifat harmonis, konfliktif, atau kritis, tergantung pada konteks sejarah, sosial, dan budaya masing-masing.

Seni sebagai Representasi Kekuasaan

Salah satu fungsi seni dalam politik visual adalah sebagai representasi kekuasaan. Seni dapat digunakan untuk memperlihatkan, memuji, atau membenarkan kekuasaan seseorang, kelompok, atau negara. Contoh seni sebagai representasi kekuasaan adalah patung-patung raja-raja, lukisan-lukisan pahlawan nasional, atau monumen-monumen peringatan. Seni jenis ini biasanya memiliki ciri-ciri seperti ukuran yang besar, gaya yang megah, atau simbol-simbol yang mengesankan.

Seni sebagai representasi kekuasaan juga dapat ditemukan dalam media massa, seperti film, televisi, atau iklan. Media massa dapat menjadi sarana untuk menyebarkan pesan-pesan politik yang menguntungkan kepentingan kekuasaan tertentu. Contoh seni sebagai representasi kekuasaan dalam media massa adalah film-film propaganda, iklan-iklan politik, atau acara-acara hiburan yang menampilkan tokoh-tokoh berkuasa.

Seni sebagai Kritik Kekuasaan

Fungsi seni lainnya dalam politik visual adalah sebagai kritik kekuasaan. Seni dapat digunakan untuk mengekspos, menantang, atau menolak kekuasaan yang dianggap tidak adil, tidak demokratis, atau tidak manusiawi. 

Contoh seni sebagai kritik kekuasaan adalah karikatur-karikatur politik, grafiti-grafiti protes, atau poster-poster demonstrasi. Seni jenis ini biasanya memiliki ciri-ciri seperti warna yang kontras, gaya yang sederhana, atau simbol-simbol yang provokatif.

Seni sebagai kritik kekuasaan juga dapat ditemukan dalam media alternatif, seperti internet, media sosial, atau media komunitas. Media alternatif dapat menjadi sarana untuk menyuarakan pendapat-pendapat politik yang berbeda, berlawanan, atau marginal. Contoh seni sebagai kritik kekuasaan dalam media alternatif adalah meme-meme politik, video-video parodi, atau lagu-lagu sindiran.

Seni sebagai Kekuasaan Alternatif

Fungsi seni selanjutnya dalam politik visual adalah sebagai kekuasaan alternatif. Seni dapat digunakan untuk menciptakan, mengembangkan, atau menyebarkan kekuasaan yang baru, berbeda, atau lebih baik. Contoh seni sebagai kekuasaan alternatif adalah seni-seni rakyat, seni-seni komunitas, atau seni-seni partisipatif. Seni jenis ini biasanya memiliki ciri-ciri seperti warna yang cerah, gaya yang unik, atau simbol-simbol yang inklusif.

Seni sebagai kekuasaan alternatif juga dapat ditemukan dalam media kreatif, seperti seni instalasi, seni pertunjukan (Art Performance), atau seni interaktif. Media kreatif dapat menjadi sarana untuk mengeksplorasi ide-ide politik yang baru, inovatif, atau radikal. Contoh seni sebagai kekuasaan alternatif dalam media kreatif adalah seni-seni aktivisme, seni-seni sosial, atau seni-seni kolaboratif,

Tokoh Seni Visual Politik Indonesia

Seni visual politik adalah seni yang menggunakan gambar, simbol, dan tanda-tanda visual untuk menyampaikan pesan-pesan politik, baik yang mendukung, mengkritik, atau menawarkan alternatif terhadap kekuasaan¹. Beberapa seniman Indonesia yang terkenal dengan visual politiknya adalah:
  • Afriani >> Seorang pelukis yang menggambarkan fenomena sosial politik di Indonesia dengan menggunakan objek-objek binatang yang memiliki makna simbolis. Salah satu karyanya yang legendaris adalah Nuansa Konspirasi, yang menampilkan sosok-sosok berkepala binatang yang tengah melakukan rapat politik.
  • Sogik Prayoga >> Seorang perupa yang memilih figur-figur manusia dengan ekspresi, gerak, dan mimik wajah yang terdistorsi untuk merefleksikan turbulensi politik di Tanah Air. Salah satu karyanya yang fenomenal adalah Kerah, yang menampilkan dua kucing yang tengah berkelahi di atas papan catur.
  • Agus Djaya >> Seorang seniman yang aktif dalam pergerakan nasionalis dan revolusioner Indonesia. Ia mendirikan Persagi, sebuah organisasi seniman yang berjuang untuk kemerdekaan dan identitas bangsa.
  • Riyan Riyadi >> Seorang seniman yang dikenal dengan nama The Popo, yang banyak aktif di media sosial. Karyanya yang mengandung unsur kritik sosial dan politik menjadi perhatian tersendiri bagi anak muda. Salah satu karyanya yang populer adalah The President, yang menampilkan sosok Presiden Joko Widodo dengan gaya pop art.

Masih banyak lagi seniman Indonesia yang menggunakan media seni untuk mengekspresikan sikap pilitiknya. Ada yang mendukung, netral atau pun mengkritiknya. Di era sekarang sosial media dengan segala infografisnya menjadi salah satu pilihan yang paling banyak digunakan untuk berpolitik.

Kesimpulan

Politik visual adalah studi tentang bagaimana seni digunakan untuk mempengaruhi politik dan bagaimana politik mempengaruhi seni. Seni dapat memiliki fungsi yang beragam dalam politik visual, seperti representasi kekuasaan, kritik kekuasaan, atau kekuasaan alternatif. Seni dapat ditemukan dalam berbagai media, seperti media massa, media alternatif, atau media kreatif. Seni dan politik adalah dua hal yang saling terkait dan saling memengaruhi.

Referensi

  1. Politik Visual : Representasi Kekuasaan Dalam Seni. Diakses pada 31 Januari 2023 dari http://digilib.isi.ac.id/13642/1/BIAS%20CAHAYA%20LAZUARDI_2022_BAB%20I.pdf
  2. Manipulasi Seni Dalam Politik Kekuasaan Tinjauan Kekuasaan Dalam Perspektif Media Audio Visual. Diakses pada 31 Januari 2023 dari https://www.academia.edu/98624848/
  3. Memaknai Desain Grafis sebagai Gagasan Politis. Diakses pada 31 Januari 2023 dari https://dgi.or.id/read/memaknai-desain-grafis-sebagai-gagasan-politis.html
  4. Seni dan Politik, Sebuah Perjumpaan yang Diskursif. Diakses pada 31 Januari 2023 dari https://nalarpolitik.com/seni-dan-politik-sebuah-perjumpaan-yang-diskursif/
  5. Peran Desain Komunikasi Visual dalam Proses Politik - Kompasiana. Diakses pada 31 Januari 2023 dari https://www.kompasiana.com/dian_cahyadi/657565c2de948f7b8d7eab42/peran-desain-komunikasi-visual-dalam-proses-politik.
  6. VisualPolitik - YouTube. Diakses pada 31 Januari 2023 dari https://www.youtube.com/@visualpolitik.
  7. Peran Desain Komunikasi Visual dalam Proses Politik - Kompasiana. https://www.kompasiana.com/dian_cahyadi/657565c2de948f7b8d7eab42/peran-desain-komunikasi-visual-dalam-proses-politik.
  8. VisualPolitik EN - YouTube. Diakses pada 31 Januari 2023 dari https://www.youtube.com/channel/UCT3v6vL2H5HK4loLMc8pmCw.
  9. Visual Politik - en.wikipedia.org. Diakses pada 31 Januari 2023 dari https://en.wikipedia.org/wiki/VisualPolitik.
  10. Pameran Liar, Refleksi Seniman Afriani x Sogik Prayoga pada Tahun Politik. Diakses pada 31 Januari 2023 dari https://hypeabis.id/read/33237/pameran-liar-refleksi-seniman-afriani-x-sogik-prayoga-pada-tahun-politik.
  11. Mengenal 12 Seniman Indonesia yang Mendunia. Diakses pada 31 Januari 2023 dari https://harpersbazaar.co.id/articles/read/1/2024/19839/mengenal-12-seniman-indonesia-yang-mendunia.
  12. Peran Seniman Dalam Sejarah Politik Indonesia - Wordpers.id. Diakses pada 31 Januari 2023 dari https://wordpers.id/peran-seniman-dalam-sejarah-politik-indonesia/.
  13. 12 Seniman dan Pelukis Indonesia yang Karyanya Mendunia - theAsianparent. Diakses pada 31 Januari 2023 dari https://id.theasianparent.com/seniman-indonesia-yang-mendunia.
  14. Credit Image : Bing Chat 

Post a Comment

0 Comments