ALIRAN FUTURISME : SEJARAH, KARAKTERISTIK, IDEOLOGI DAN EVOLUSINYA

ALIRAN FUTURISME : SEJARAH, KARAKTERISTIK, IDEOLOGI DAN EVOLUSINYA

Blog Seni Indonesia - ewafebriart.com | Aliran Futurisme : Sejarah, Karakteristik & Perkembangannya.

Futurisme adalah sebuah gerakan seni dan sosial yang muncul pada awal abad ke-20, khususnya di Italia, yang berfokus pada kecepatan, teknologi, dan modernitas. Gerakan ini dimulai dengan manifesto yang ditulis oleh penyair Italia Filippo Tommaso Marinetti pada tahun 1909. Futurisme menolak tradisi dan mengagungkan energi dinamis dari mesin, urbanisasi, dan perang. Dalam seni lukis, futurisme menciptakan estetika baru yang menggambarkan gerakan, kekuatan, dan perubahan.

ALIRAN FUTURISME : SEJARAH, KARAKTERISTIK, IDEOLOGI DAN EVOLUSINYA

Futurisme lahir pada saat dunia sedang mengalami perubahan besar dengan munculnya industrialisasi dan teknologi baru seperti mobil, pesawat terbang, dan listrik. Para seniman futuris tertarik untuk menangkap semangat zaman ini, yang mereka anggap sebagai simbol dari kemajuan dan transformasi. Bagaimana sejarahnya ? apa saja karakteristiknya ? apa ideologi yang mendasari munculnya aliran ini ? dan bagaimana evolusinya hingga sekarang ini ? Yuk kita bahas pelan-pelan dalam artikel ini.

Sejarah dan Latar Belakang

Futurisme adalah aliran lukisan


Gaya lukis futurisme pertama kali muncul pada abad ke-19 di Mesir, tepatnya tahun 1876. Namun, gaya ini berkembang pesat setelah diperkenalkan pada tahun 1909 melalui "Manifesto Futurisme" oleh Filippo Tommaso Marinetti. Pada awalnya, gerakan ini terfokus pada seni lukis dan puisi, tetapi kemudian berkembang ke bidang lain seperti arsitektur, teater, musik, dan bahkan gastronomi.

Puncak dari gerakan futurisme terjadi sebelum Perang Dunia Pertama, ketika ide-ide tentang kecepatan dan mesin sangat dipuja. Setelah perang, beberapa aspek futurisme mulai mereda, tetapi pengaruhnya tetap bertahan dan berkembang dalam bentuk lain seperti art deco dan konstruktivisme.

Di pertengahan abad ke-20, elemen-elemen futurisme muncul kembali dalam seni pop dan seni konseptual. Hingga saat ini, estetika futuristik masih sering dijadikan referensi dalam desain modern dan seni kontemporer. Ini bertepatan dengan perkembangan seni rupa, ilmu pengetahuan, dan teknologi di Eropa saat itu. Futurisme kemudian menyebar ke berbagai bidang seni lainnya dan dipengaruhi oleh situasi Perang Dunia Pertama.

Marinetti, dalam manifestonya, menyerukan penghapusan masa lalu dan pemujaan masa depan. Dia menginspirasi seniman seperti Umberto Boccioni, Giacomo Balla, Carlo Carrà, dan Gino Severini untuk mengembangkan bahasa visual yang mencerminkan dunia yang terus berubah.

Karakteristik Gaya Lukis Futurisme

Karakteristik Gaya Lukis Futurisme

Untuk memahami sebuah aliran dalam seni rupa, biasanya kita akan menemukan ciri-ciri khususnya. Nah, kalo dalam aliran Futurisme, seperti apa sih cirinya ? Gaya lukis futurisme ditandai dengan beberapa karakter berikut ini 
  1. Dinamisme dan Gerak >> Para seniman futuris berusaha untuk menangkap gerakan dan energi dalam karya mereka. Mereka sering menggunakan garis-garis berulang dan bentuk yang tumpang tindih untuk menciptakan ilusi gerakan.
  2. Kekerasan dan Kecepatan >> Karya Futurisme banyak menampilkan gambaran tentang merayakan kekerasan, kecepatan, dan teknologi modern. Ini tercermin dalam penggunaan warna-warna cerah dan kontras yang tajam, serta komposisi yang dinamis dan penuh energi.
  3. Fragmentasi dan Perspektif Ganda >> Untuk menggambarkan gerakan dan perubahan, para seniman sering memecah objek menjadi bagian-bagian kecil atau menggunakan perspektif ganda. Ini menciptakan efek visual yang kompleks dan dinamis.
  4. Tema Industri dan Urbanisasi >> Karya-karya futuris sering kali menampilkan mesin, kendaraan, kota, dan lanskap industri sebagai simbol kemajuan dan modernitas.

Filosofi Dan Ideologi

Filosofi dan Ideologi Aliran Futurisme

Futurisme, yang lahir pada awal abad ke-20 di Italia, lebih dari sekadar gerakan artistik biasa, ia merupakan sebuah gerakan ideologis yang radikal, di mana selalu berusaha untuk mengubah cara pandang terhadap seni, masyarakat, dan kehidupan secara keseluruhan. 

Secara umum, misi dari gaya futurisme adalah menolak masa lalu dan merayakan masa depan yang dipenuhi dengan teknologi, kecepatan, dan perubahan. Berikut adalah penjabaran dari filosofi dan ideologi inti yang mendasari gaya futurisme:
  • Penolakan Terhadap Tradisi >>
    • Anti-Tradisionalisme >> Futurisme menolak tradisi dan sejarah seni yang mereka anggap usang dan stagnan. Manifesto Marinetti secara tegas menyatakan kebencian terhadap museum, perpustakaan, dan akademi, yang mereka pandang sebagai makam bagi kreativitas.
    • Destruksi Masa Lalu >> Para futuris percaya bahwa untuk menciptakan masa depan yang baru dan dinamis, warisan masa lalu harus dihancurkan. Mereka mendambakan sebuah "tabula rasa" di mana budaya dan seni baru bisa dibangun.
  • Pemujaan Teknologi dan Modernitas >>
    • Teknologi dan Mesin >> Futurisme mengagungkan mesin, kendaraan bermotor, dan segala bentuk teknologi modern sebagai simbol kemajuan dan kekuatan. Mereka melihat teknologi sebagai cara untuk mempercepat kehidupan dan menciptakan perubahan radikal dalam masyarakat.
    • Urbanisasi >> Kota dan kehidupan urban menjadi pusat inspirasi bagi para seniman futuris. Mereka memuja dinamika, hiruk-pikuk, dan kebisingan kota besar sebagai cerminan dari energi modernitas
  • Dinamisme dan Kecepatan >>
    • Gerak dan Energi >> Inti dari estetika futuris adalah penangkapan gerakan dan kecepatan. Mereka berusaha untuk menggambarkan energi dinamis dari dunia modern, menggunakan teknik seperti garis berulang dan bentuk yang tumpang tindih untuk menciptakan ilusi gerakan.
    • Kecepatan sebagai Nilai >> Kecepatan dianggap sebagai kualitas tertinggi yang harus dicapai dalam seni dan kehidupan. Para futuris memandang kecepatan sebagai simbol efisiensi, kekuatan, dan keberanian.
  • Eksplorasi Emosi dan Kekuatan >>
    • Emosi Intens >> Futurisme merayakan emosi yang kuat dan intens, seperti kemarahan, keberanian, dan semangat. Mereka percaya bahwa seni harus mencerminkan vitalitas dan kekuatan batin manusia.
    • Perang sebagai Pembersihan >> Secara kontroversial, banyak futuris melihat perang sebagai sarana untuk membersihkan masyarakat dari kebusukan dan stagnasi. Mereka memandang konflik sebagai cara untuk mempercepat perubahan dan memperbaharui dunia.
  • Estetika Baru dalam Seni >>
    • Fragmentasi dan Perspektif Ganda >> Dalam usaha untuk menangkap gerakan dan perubahan, para seniman futuris sering memecah objek menjadi bagian-bagian kecil dan menggunakan perspektif ganda. Ini menciptakan efek visual yang dinamis dan kompleks.
    • Warna dan Cahaya >> Penggunaan warna-warna cerah dan kontras yang tajam mencerminkan energi dan kekuatan. Cahaya sering digunakan untuk menekankan dinamika dan kecepatan.
  • Transformasi Sosial >>
    • Perubahan Sosial dan Politik >> Futurisme tidak hanya terbatas pada seni visual, tetapi juga mencakup musik, sastra, teater, dan bahkan politik. Mereka mendorong perubahan radikal dalam struktur sosial dan politik, dengan visi untuk menciptakan masyarakat yang lebih modern dan maju.
    • Kolaborasi Antardisiplin >> Para futuris sering berkolaborasi lintas disiplin seni, menciptakan karya yang menggabungkan elemen-elemen visual, auditif, dan performatif untuk menciptakan pengalaman yang lebih holistik dan imersif.

Futurisme adalah sebuah gerakan revolusioner yang mencoba untuk menata ulang dunia melalui seni dan ideologi. Dengan menolak masa lalu dan merayakan teknologi, kecepatan, dan perubahan, para futuris berusaha untuk menciptakan estetika dan filosofi baru yang sesuai dengan dunia modern. Meskipun gerakan ini kontroversial dan berumur pendek, pengaruhnya terhadap seni dan budaya tetap terasa hingga hari ini, menginspirasi generasi seniman untuk terus mencari cara baru dalam melihat dan menggambarkan dunia.

Seniman dan Karya Terkenal

Contoh Seniman Futurisme Dan Karyanya

Futurisme adalah gerakan seni avant-garde yang lahir di Italia pada awal abad ke-20, dengan tujuan merayakan dinamisme, kecepatan, teknologi, dan kekerasan dari dunia modern. Seniman futuris berusaha mengubah wajah seni dengan karya-karya yang mencerminkan semangat zaman mereka. 

Melalui lukisan, patung, dan manifestasi artistik lainnya, mereka menggambarkan gerakan dan energi, dan sering kali menggunakan bentuk-bentuk geometris yang tajam dan komposisi yang dinamis. Karya mereka tidak hanya merayakan kemajuan teknologi dan industrialisasi, tetapi juga menantang konvensi artistik masa lalu, menciptakan estetika baru yang mencerminkan era mesin dan kecepatan. Berikut ini beberapa seniman dalam gerakan futurisme dan karya-karya terkenal mereka, di antaranya :
  • Umberto Boccioni >> Karyanya antara lain ada The City Rises (1910), Lukisan ini menggambarkan tenaga kerja dan aktivitas industri dengan energi yang meluap-luap. Ada juga Unique Forms of Continuity in Space (1913), Sebuah patung yang menangkap esensi gerakan dan kekuatan manusia.
  • Giacomo Balla >> Karyanya Dynamism of a Dog on a Leash (1912), Menggunakan garis-garis berulang untuk menggambarkan gerakan seekor anjing yang berjalan.
  • Gino Severini >> Karyanya Armored Train in Action* (1915), Menggambarkan perang modern dengan citra sebuah kereta lapis baja yang sedang bergerak cepat.
  • Carlo Carrà >> Karyanya The Funeral of the Anarchist Galli* (1910-1911), Lukisan ini menangkap kekacauan dan energi dari sebuah demonstrasi politik yang berubah menjadi kekerasan.

Pengaruh dan Warisan

Meskipun futurisme sebagai gerakan berakhir pada awal 1920-an, namun pengaruhnya terus dirasakan dalam berbagai bentuk media seni dan desain. Futurisme membuka jalan bagi gerakan seni avant-garde lainnya, termasuk kubisme dan surealisme, serta mempengaruhi perkembangan desain grafis, arsitektur, dan budaya populer di abad ke-20.

Penggunaan teknologi dan konsep gerakan serta dinamisme dalam seni futuris juga mempengaruhi cara seniman dan desainer kontemporer memandang dan menciptakan karya mereka. Estetika futuris dapat ditemukan dalam desain mobil, film fiksi ilmiah, dan seni digital saat ini.

Futurisme adalah revolusi visual yang menantang konvensi dan merayakan semangat modernitas. Dengan menggabungkan kecepatan, teknologi, dan perubahan, gaya lukis futurisme menciptakan bahasa visual yang dinamis dan inovatif. 

Meskipun gerakan ini berumur pendek, warisannya terus menginspirasi dan memengaruhi seni dan desain hingga hari ini. Futurisme mengingatkan kita bahwa seni tidak hanya merefleksikan dunia di sekitar kita, tetapi juga memiliki kekuatan untuk membentuk cara kita memandang masa depan.

Kritik Dan Kontroversi

Kritik dan Kontroversi Aliran Futurisme

Futurisme, meskipun membawa inovasi dan semangat baru dalam dunia seni, tidak luput dari kritik dan kontroversi. Beberapa kritik dan isu kontroversial yang terkait dengan gaya lukis futurisme termasuk:
  1. Glorifikasi Kekerasan dan Perang >>
    1. Pemujaan Kekerasan >> Futurisme sering dikritik karena glorifikasi kekerasan dan konflik. Manifesto mereka, terutama yang ditulis oleh Marinetti, memuji perang sebagai "satu-satunya kebersihan bagi dunia." Ini memicu kritik dari banyak pihak yang melihat pandangan ini sebagai tidak bertanggung jawab dan berbahaya.
    2. Dukungan Terhadap Perang Dunia I >> Banyak seniman futuris, termasuk Marinetti, secara terbuka mendukung partisipasi Italia dalam Perang Dunia I. Sikap ini menyebabkan gerakan ini dilihat dengan kecurigaan dan kemarahan oleh mereka yang menentang perang.
  2. Hubungan dengan Fasisme >>
    1. Kedekatan dengan Fasisme >> Beberapa tokoh utama futurisme kemudian menjadi pendukung fasisme di Italia. Marinetti, misalnya, memiliki hubungan dekat dengan Benito Mussolini dan melihat fasisme sebagai perpanjangan dari ide-ide futuris tentang perubahan radikal dan kekuatan.
    2. Kontroversi Ideologi >> Hubungan ini menyebabkan gerakan futurisme dikritik sebagai bersekutu dengan ideologi otoriter dan represif, yang bertentangan dengan prinsip-prinsip kebebasan dan humanisme.
  3. Penolakan Terhadap Tradisi dan Sejarah >>
    1. Anti-Tradisionalisme >> Seperti yang sudah kita bahas di atas, penolakan total terhadap tradisi dan sejarah dianggap oleh banyak kritikus sebagai destruktif dan tidak menghormati warisan budaya. Para futuris sering dianggap arogan dalam pandangan mereka bahwa semua bentuk seni masa lalu harus dihancurkan.
    2. Kehancuran Simbolik >> Ajakan untuk menghancurkan museum, perpustakaan, dan akademi seni dianggap ekstrem dan merusak, memicu perdebatan tentang nilai sejarah dan tradisi dalam seni dan budaya.
  4. Estetika yang Kontroversial >>
    1. Fragmentasi dan Kompleksitas >> Gaya visual futuris yang kompleks dan terfragmentasi kadang-kadang sulit dipahami oleh penonton umum. Penggunaan perspektif ganda dan bentuk yang tumpang tindih sering dianggap membingungkan dan tidak menyenangkan secara estetis.
    2. Kritik Formalis >> Beberapa kritikus seni menilai bahwa karya futuris terlalu mengedepankan teknik dan eksperimen visual hingga mengorbankan makna dan konten emosional yang lebih dalam.
  5. Kesulitan Adaptasi ke Konteks Sosial yang Lebih Luas >>
    1. Keterbatasan dalam Pesan Sosial >> Meskipun futurisme mengusung perubahan sosial dan politik, kritik sering menyatakan bahwa pesannya kurang relevan atau terlalu utopis untuk konteks sosial yang lebih luas. Ide-ide tentang teknologi dan modernitas sering dianggap tidak realistis atau tidak dapat diterapkan secara praktis.
    2. Elitisme Budaya >> Gerakan ini kadang-kadang dianggap terlalu elitistis, dengan pandangan bahwa hanya seniman dan intelektual tertentu yang dapat memahami dan menghargai nilai estetika dan ideologinya.

Futurisme adalah gerakan yang penuh semangat dan inovasi, namun juga dipenuhi dengan kontroversi dan kritik. Glorifikasi kekerasan dan hubungan dengan fasisme menjadi titik hitam dalam sejarahnya, sementara penolakan terhadap tradisi dan kompleksitas estetika memicu debat panjang tentang nilai dan relevansi gerakan ini. Meskipun begitu, pengaruh futurisme dalam mendorong batasan seni dan memperkenalkan konsep-konsep baru tentang gerakan dan modernitas tetap penting dan diakui dalam sejarah seni.

Futurisme Dalam Konteks Dunia Modern

Futurisme Dalam Konteks Dunia Modern

Meskipun gerakan futurisme secara resmi berakhir pada awal abad ke-20, pengaruh dan esensi dari gaya ini masih terasa dalam berbagai aspek seni, desain, teknologi, dan budaya populer masa kini. Berikut adalah bagaimana gaya futurisme dimanifestasikan dalam konteks modern:
  • Desain Grafis dan Digital >>
    • Estetika Dinamis >> Prinsip-prinsip futurisme seperti gerak, kecepatan, dan dinamisme terus diadopsi dalam desain grafis dan digital. Elemen-elemen seperti garis-garis berulang, bentuk geometris, dan warna-warna cerah sering digunakan untuk menciptakan tampilan yang modern dan energik.
    • Animasi dan Motion Graphics >> Dalam animasi dan motion graphics, konsep gerakan dan transformasi visual dari futurisme digunakan untuk menciptakan narasi dinamis dan menarik, khususnya dalam iklan, video musik, dan media digital lainnya.
  • Arsitektur Modern dan Urban Planning >>
    • Bangunan Futuristik >> Desain arsitektur modern sering kali mengambil inspirasi dari prinsip futurisme, dengan bangunan yang memiliki bentuk geometris yang unik, penggunaan material teknologi tinggi, dan fokus pada efisiensi serta kecepatan pembangunan.
    • Smart Cities >> Konsep kota pintar yang memanfaatkan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan hidup warganya merupakan perwujudan dari ide futuris tentang urbanisasi dan modernitas.
  • Industri Otomotif dan Transportasi >>
    • Desain Kendaraan >> Desain mobil, sepeda motor, dan kendaraan lain sering kali mengadopsi estetika futuris dengan garis aerodinamis, material ringan, dan fokus pada performa serta kecepatan. Konsep mobil masa depan seperti mobil listrik dan otonom mencerminkan semangat inovasi futuris.
    • Transportasi Publik >> Proyek-proyek transportasi publik canggih seperti Hyperloop dan kereta cepat juga menggemakan aspirasi futuris untuk kecepatan dan efisiensi dalam mobilitas manusia.
  • Seni Digital dan Media Baru >>
    • Karya Seni Generatif >> Seniman modern menggunakan algoritma komputer untuk menciptakan karya seni generatif yang dinamis dan terus berubah, menggambarkan prinsip gerakan dan perubahan dari futurisme.
    • Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) >> Penggunaan VR dan AR dalam seni dan hiburan memungkinkan eksplorasi lingkungan dinamis yang dapat berubah secara real-time, sesuai dengan ide-ide futuris tentang pengalaman imersif dan transformasi ruang.
  • Fashion dan Desain Produk >>
    • Pakaian dan Aksesori Futuristik >> Desainer fashion sering menciptakan koleksi yang terinspirasi oleh futurisme, menggunakan material inovatif dan desain yang mencerminkan kecepatan, teknologi, dan masa depan.
    • Desain Produk >> Produk-produk modern seperti gadget teknologi dan peralatan rumah tangga sering kali mengadopsi estetika futuris yang ramping, efisien, dan canggih.
  • Budaya Populer dan Film >>
    • Fiksi Ilmiah >> Genre fiksi ilmiah dalam film, televisi, dan literatur sering kali menggambarkan dunia futuristik yang dipengaruhi oleh estetika dan filosofi futurisme. Film seperti "Blade Runner," "The Matrix," dan "Inception" menampilkan dunia yang penuh dengan teknologi canggih dan dinamika urban.
    • Videogame : Banyak videogame, terutama yang bergenre cyberpunk atau sci-fi, menggabungkan elemen-elemen futuris dalam desain dunia dan cerita mereka.

Gaya futurisme masih tetap relevan dan berpengaruh dalam konteks modern melalui berbagai bentuk seni, desain, dan teknologi. Meskipun gerakan asli futurisme memiliki banyak kontroversi, terutama yang berhubungan dengan prinsip-prinsipnya tentang kecepatan, dinamisme, dan inovasi, namun faktanya tetap terus menginspirasi dan membangun estetika masa kini. Dari desain grafis dan arsitektur hingga mode dan budaya populer, warisan futurisme dapat dilihat dalam upaya berkelanjutan untuk menangkap dan memproyeksikan esensi dari kemajuan dan masa depan.

Setelah membuat tulisan tentang aliran seni, saya menyadari bahwa setiap masa dan zaman, akan selalu ada seorang seniman yang berusaha mengungkap apa yang terjadi di zaman tersebut melalui karakteristik karyanya. Dan apabila karakteristik ini, kemudian digunakan oleh banyak seniman lain, maka dengan sendirinya akan terbentuk aliran seni baru, dan setursnya. 

Seperti yang terjadi di era ini, di mana secara perlahan seni tradisional mulai bertranformasi menjadi seni digital. Perkembangan AI yang sangat cepat juga akan berpengaruh pada dunia seni di masa depan. Meski begitu, akan selalu ada kritik terhadap suatu perubahan, dan juga akan selalu ada seniman yang mempertahankan idealisme meski zaman terus berevolusi. Begitu dunia ini berjalan. Ada yang terus bertransformasi, ada juga yang nyaman dengan apa yang sudah dimiliki dan dijalani. Ada pula yang suka tantangan dan belajar terus menerus dan menikmati setiap perubahan yang dijalani.

(Credit Image by AI)

Posting Komentar

0 Komentar