Nirrupa merupakan kumpulan karya seni konseptual, surrealisme, teknologi sekaligus spiritual. Ia adalah perjalanan batin, percakapan lirih antara Bumi dan Angkasa yang saling mencintai tanpa pernah benar-benar bersentuhan.
Di dalam ruang sunyi yang memisahkan dan sekaligus menyatukan keduanya, lahirlah doa-doa yang menjelma kata, rindu yang membungkus waktu, dan cinta yang tak lagi meminta dimiliki, hanya ingin dimaknai.
NIRRUPA
Judul: Nirrupa
Author: ewafebri Feat. AI
Tahun terbit: 2025
Format: .pdf
Jumlah Hal.: 104 Hal.
Bahasa: Indonesia.
-------------------------------
-------------------------------
Tentang Apa Sih Nirrupa?
Latar belakang buku ini bertumpu pada dua pilar: seni konseptual dan surealisme. Keduanya memberi ruang untuk menghadirkan makna secara simbolik, membiarkan pembaca berjalan di antara dimensi realitas dan imajinasi.
Setiap puisi dalam Nirrupa ditulis dengan kesadaran bahwa cinta bukan semata perasaan antar makhluk, tapi jalan kembali kepada Sang Pencipta.
Karena dalam cinta yang suci—divine love—tidak ada ambisi, hanya ada kerinduan untuk disucikan. Sebelum cinta itu mewujud dalam bentuk atau sosok, ia harus terlebih dahulu melewati ruang pengasingan, pemurnian, dan penyadaran.
Nirrupa mengajak pembaca untuk menelusuri proses ini: bagaimana cinta lahir, diuji, dibentuk, dan pada akhirnya dibawa ke hadapan Ilahi sebelum boleh menampakkan diri di dunia tiga dimensi.
Bumi dan Angkasa di dalam Nirrupa bukan hanya tokoh. Mereka adalah simbol dari dualitas yang saling membutuhkan—yang satu membumi, yang lain melangit.
Mereka adalah gambaran dari kita semua: jiwa-jiwa yang rindu disatukan oleh cinta, namun tahu bahwa penyatuan sejati hanya terjadi bila Tuhan merestuinya. Melalui dialog batin keduanya, kita diajak melihat bahwa cinta tak harus selalu dimiliki; kadang cukup dengan dimengerti, dijaga, dan dikembalikan kepada-Nya.
Puisi-puisi dalam Nirrupa tidak menjawab, mereka bertanya. Mereka tidak menawarkan kejelasan, tapi mengundang perenungan. Di sela bait-baitnya, terselip pertanyaan-pertanyaan tentang takdir, tentang kehilangan yang indah, dan tentang bagaimana cinta yang sejati akan selalu tahu arah pulang: menuju Tuhan Yang Maha Cinta.
0 Komentar
Dalam beberapa kasus kolom komentarnya tidak mau terbuka, Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.