Art Blog Indonesia - ewafebriart.com | MANFAAT TURPENTINE DALAM MELUKIS. Turpentine adalah cairan yang dihasilkan oleh tanaman terutama dari pohon pinus, dan berfungsi menjadi pelarut untuk beberapa kebutuhan. Berhubung Blog ini berhubungan dengan Seni, saya akan membagikan kegunaannya dalam dunia melukis. Yuk Baca !
MANFAAT TURPENTINE DALAM MELUKIS
Bagi yang hobi melukis dengan medium cat minyak, tentu sudah tak asing dengan material yang satu ini. Karena cairan ini merupakan medium wajib yang dimiliki, " jika ingin tetap sehat dalam melukis menggunakan cat minyak." Hehehe..
Namun sebelum itu, mari kita ketahui lebih dulu, Turpentine sebenarnya apasih ?
APA SIH TURPENTINE ?
Turpentine yang juga sering disebut dengan Spirit Of Turpentine, Oil Turpentine, atau Turps merupakan cairan yang disuling dari pohon, utamanya adalah pohon pinus. Memiliki aroma yang tajam, hampir seperti minyak kayu putih, Bahkan ada yang menyebutkan bahwa turps juga material dasar membuat minyak kayu putih.
Kata Turpentine berasal dari bahasa Perancis dan Latin. Pada awalnya Turpentine dihasilkan oleh pohon Terebinth (Pistachia Terebinthus). Sejenis pohon Pistachio dari daerah Middeterania.
Di Indonesia getah turpentine dihasilkan oleh pohon tusam (Pinaceae Merkusi). Daerah penghasilnya adalah wilayah Aceh, Toba dan Jawa Tengah. Selain sebagai material lukis, Turps juga digunakan untuk membuat Minyak Atsiri (di mana proses penyulingannya disertai dengan air).
Terdapat 2 jenis Turpentine dipasaran :
- Turpentine pohon (yang sedang kita bahas kali ini)
- Mineral Turpentine (atau lebih dikenal dengan nama White Spirits) terbuat dari turunan minyak bumi.
Meskipun keduanya memiliki fungsi yang sama, tapi kandungan dalam materialnya berbeda. Ehm.. Mungkin kapan-kapan kita bahas tentang White Spirits ya ?
MANFAAT TURPENTINE
Dalam dunia melukis, Turpentine digunakan untuk beberapa kebutuhan yang berbeda. Karena Turps ini merupakan cairan pelarut yang disebut juga dengan Solvent. Dan berikut ini adalah beberapa manfaat/kegunaannya :
CLEANING BRUSH
Kita tahu medium cat minyak tak bisa dihilangkan mengggunakan air. Oleh karena itu, material yang sudah digunakan dalam melukis harus dibersihkan menggunakan turpentine.
" Mengapa harus menggunakan Turpentine ? "
Kandungan material yang ada dalam cairan turpentine lebih aman untuk tubuh saat terhirup dibandingkan material lainnya.
Misalnya saja Thinner yang ada di toko bangunan, berdasarkan fungsi keduanya memiliki kegunaan yang sama. Bisa untuk membersihkan sekaligus pelarut. Namun secara efek untuk tubuh dan lingkungan, turpentine pohon lebih aman.
UNDERPAINTING
Beberapa pelukis menggunakan turpentine sebagai lapisan dasar sebelum dilukis dengan cat minyak.
Alasannya, memudahkan proses melukis karena cat lebih mudah kering serta permukaan kain lebih lancar (flowing) ketika dicat dengan kuas.
CAMPURAN VARNISH
Sebagai Solvent, Turpentine berfungsi untuk melarutkan partikel Varnish yang terlalu kental. Yang perlu diperhatikan turpentine memberikan efek matt pada varnish.
Jadi ketika kalian menggunakan Varnish Glossy namun terlalu kental, dan menambahkan turpentine supaya lebih cair, maka hasil varnish yang dihasilkan bisa saja berubah Satin ataupun Matt (tergantung jumlah turpentine yang ditambahkan).
Apabila kalian ingin Varnish tetap Glossy, tambahkan sedikit saja, atau justru lebih baik tidak sama sekali. Hehehe..
MEMBUAT PAINTING MEDIUM
Beberapa jenis pengencer minyak untuk Oil Paints memang butuh waktu lama untuk kering. Nah, supaya cat leboh cepat kering, kalian bisa mencampur minyak dengan turpentine dengan perbandingan 3 : 1 (3 Minyak , 1 Turpentine) atau tambahkan sesuai kebutuhan.
Terlalu banyak turpentine akan membuat lukisan kalian menjadi retak. So berhati-hati saat menambahkan ya ?
SEBAGAI MEDIUM
Beberapa pelukis juga menggunakan turpentine sebagai medium pencampur cat lukis dengan alasan supaya lebih transparan dan cepat kering.
Mengingat terpentine bisa membuat lukisan retak apabila terlalu banyak dan juga membuat efek matt, perhatikan jumlah yang ditambahkan pada catnya.
Tak hanya itu, warna cat juga bisa menjadi sedikit lebih kusam. Jadi pergunakan dengan bijak ya ? Jangan sampai kejadian karya cantik kamu jadi kusam dan retak, hehehe.. (kecuali disengaja hihihi..).
EFEK SAMPING
Cairan Turpentine memiliki bau yang tajam dan menyengat. Bahkan beberapa orang mengalami efek samping karenanya. Dan berikut ini hal yang paling umum terjadi jika kalian belum terbiasa menghirupnya :
- Pusing (bau yang tajam bisa membuat kepala kita menjadi pusing). Saran saya pilihlah Odorless Turpentine, yaitu turpentine yang tingkat baunya sudah berkurang. Beberapa brand mengeluarkan produk ini, meskipun agak langka di pasaran Indonesia. Hihihi..
- Iritasi mata. Berhati-hatilah menggunakan Turpentine karena apabila terkena mata bisa menimbulkan iritasi. Selain itu.. meskipun berasal dari pohon, turpentine juga flammable & menguap loh.
- Muntah. Bagi yang memiliki alergi terhadap bau mnyengat, turps bisa membuat kalian muntah. Tidak dianjurkan dicium dari jarak dekat. Hehhee...
Hal Yang Perlu Diperhatikan :
- Bukalah turpentine pada ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik atau kalo perlu di area luar. Dan jangan lupa menyimpannya dengan kondisi tertutup rapat.
- Penyimpanan dalam jangka waktu yang lama, akan membuat cairan berubah warna menjadi lebih kuning dan lengket.
- Turpentine bisa menguap loh, jadi kalo tutupnya tidak rapat baunya bisa kemana-mana.
- Apabila terkena kulit, cairan turps terasa hangat seperti terkena minyak kayu putih. Buat yang punya alergi kulit, berhati-hatilah.
KESIMPULAN
Itulah beberapa manfaat Turpentine dalam dunia lukis.
Ketika saya membuat tulisan ini. dan membuat research tentang Turpentine, selain berfungsi sebagai solvent, ternyata Turpentine juga bisa dikonsumsi dan mnejadi obat dengan dosis-dosis tertentu loh.
Akan tetapi, karena saya gak paham dan berpotensi memberikan informasi yang salah, jadi tulisan tentang turpentine untuk kesehatan tidak saya lengkapi di sini hihihi..
Begitulah pengetahuan seputar Turpentine. Jadi kalo kalian memiliki Turps, bisa tahu dimanfaatkan untuk apa saja ya ? hehehe...
