AOTM | LEONARDO DA VINCI

aotm leonardo da vinci



Blog Seni Indonesia - ewafebriart.com | AOTM | LEONARDO DA VINCI.

Artist Of The Month is Back ! Setelah lama mengabaikan kategori ini, akhirnya saya punya kesempatan untuk mengupdatenya kembali. Kali saya akan membahas tentang Leonardo Da Vinci. Tokoh jenius di bidang seni yang tak hanya mahir melukis namun juga menguasai banyak ilmu pengetahuan. Seseorang yang unik sekaligus misterius.

AOTM | LEONARDO DA VINCI


Beberapa waktu lalu saya sempat membuat tulisan tentang leonardo da vinci dengan teknik journalingnya di blog ewafebri. Banyak hal yang saya pelajari tentang beliau ini. Rasanya kok sayang kalo saya tidak membuat catatan tentang Leonardo dalam perspektif seninya, karena di blog sebelah saya menitikberatkan tentang prosesnya berjournaling.

Tapi sebagai orang awam yang menceritakan tokoh idolanya melalui tulisan, mungkin bahasan saya bakalan banyak yang menyimpang dari perspektif kalian ya ? Hihi.. Tapi ya sah-sah saja, karena apa yang saya tangkap dari kejeniusan beliau mungkin berbeda dengan apa yang menarik hati kalian. Yuk ah.. kita mulai !

SIAPA LEONARDO DA VINCI ?


Leonardo Da Vinci adalah putra dari pasangan Ser Piero Da Vinci dan Caterina. Ia lahir di kota Vinci, Propinsi Firenze, Italia pada 15 April 1452. Selain sebagai seniman, Da Vinci dikenal juga sebagai seorang arsitektur, musisi, bahkan penulis. Ia adalah seorang polymath yang memiliki banyak keahlian. Sebuah kisah menyebutkan bahwa Da Vinci justru jarang memperkenalkan dirinya sebagai seorang seniman. Ia menyebutkan profesi seniman menjadi pilihan terakhirnya.

Da Vinci mudah belajar melukis pada Andre Del Verrochio di Firenze. Konon setelah melihat hasil lukisan Da Vinci, Verrochio kemudian memutuskan untuk pensiun melukis karena hasil lukisannya kalah indah.

Pada tahun 1481 Da Vinci memutuskan untuk pindah ke Milan, Italy. Di Milan inilah ia menghasilkan salah satu karya masterpiecenya KUDA SFORZA. Ia membutuhkan kurang lebih 11 tahun untuk merampungkan karyanya ini. Di sela-sela waktunya ia juga mengerjakan pekerjaan lainnya seperti membangun kanal dan mengubah jalan-jalan sungai. Tak hanya itu ia juga membantu seniman lain seperti Raphael dan Michaelangello dalam merancang Santo Petrus.

Sebagai seorang polymath, Da Vinci juga tertarik untuk mempelajari bidang lainnya. Salah satunya adalah rasa dahaganya terhadap ilmu pengetahuan. Ia kerap meluangkan waktunya untuk mengamati dan mengobservasi apapun yang terjadi di sekelilingnya, salah satunya memperhatikan dan mempelajari bagaimana seekor burung bisa terbang. Dari sinilah kemudian dia mulai merancang sebuah mesin untuk bisa terbang. Ide dan gagasannya ia rekam di buku catatannya.

Ada kurang lebih sekitar 20.000 hingga 28.000 lembar catatan yang diketemukan dari sekitar 50 buku catatan yang dimiliki oleh Da Vinci. Buku inl yang kemudian diterjemahkan dan dilelang yang dikenal dengan Codex Leiceister. Terakhir kali buku ini heboh setelah dibeli oleh Bill Gates dalam pelelangan. Bisa dibayangkan berapa banyak ide dan ilmu yang tersimpan di dalam manuscript tersebut.

Dalam buku catatan Da Vinci tak hanya berisi tentang teknik-teknik yang ia ketemukan soal bagaimana cara melukis yang benar namun juga tentang bagaimana hukum alam ini bekerja. Seperti contohnya tentang eksperimen yang dia lakukan perihal optik yang meliputi cahaya, obyek dan bayangan. 

Dari eksperimen ini ia bisa menyimpulkan tentang bagaimana besar kecilnya cahaya akan mempengaruhi bayangan, bagaimana jarak juga sangat berpengaruh, bahkan waktu pun juga mempengaruhi. Hal ini berpengaruh juga pada bagaimana perbedaan mata manusia menangkap obyek pada pagi, siang maupun malam.

Hal yang tak lazim dilakukan Da Vinci pada masa itu adalah ketika ia mempelajari anatomi tubuh manusia dengan cara membedah mayat-mayat yang ia curi dari pemakaman. Rasa penasarannya pada tubuh manusia membuatnya berani untuk melakukan hal yang dianggap “gila” pada saat itu (bukankah segala sesuatu yang tidak sama dengan selera publik akan dianggap gila ? Hihi..). Namun siapa sangka, cara dia yang dianggap gila saat itu kemudian diadaptasi di dunia kedokteran masa sekarang dengan sebutan Otopsi.

Studinya tentang tubuh manusia inilah kemudian ia tuangkan dalam buku catatannya. Salah satu bukti studinya adalah The Vitruvian Man yang cukup dikenal dan banyak dijadikan referensi beberapa kasus studi.

Selama hidupnya, ia telah membuat karya-karya yang bahkan hingga sekarang masih fenomenal. Ia wafat pada 2 Mei 1519 di Clos, Luce, Perancis. Ia dimakamkan di Kapel St. Hubert Kastil Ambrice, Perancis. Meskipun ia tak lagi ada di dunia ini, namun pengaruhnya masih sangat kuat kita rasakan hingga saat ini.

KARYA – KARYA LEONARDO


Salah satu hal yang wajib ada di segmen Artist Of The Month adalah pembahasan tentang karya-karya senimannya. Kalo ngomongin Da Vinci, karya-karyanya yang sampai saat ini masih bisa kita nikmati adalah karya yang cukup fenomenal dengan latar belakang yang berbeda-beda. Dan tentu saja master piecenya.

Mengapa masterpiece ? Karena ia menerapkan ilmu yang dia dapatkan melalui eksperimennya. Bagaimana sebuah perspektif sangat berpengaruh pada hasil karya seni, belum lagi tentang teknik pencahayaan dan shadingnya. Serta banyak aspek yang ia tuangkan dalam karyanya bahkan termasuk juga dari sisi psikologi.

Adapun beberapa karya Da Vinci yang sampai sekarang masih kita kenal adalah sebagai berikut :

THE LAST SUPPER

the last supper


The last Supper adalah lukisan Da Vinci yang berada di dinding biara Santa Maria Delle Grazie, milik Ludovico Sforza, Duke Of Milan. Di Italia, lukisan ini dinamakan L’Ultima Sena dan merupakan Mural painting yang dilukis sekitar tahun 1495 – 1498.

Lukisan ini terbuat dari tempera yang notabene mudah luntur ya ? Namun Da Vinci menggunakan campuran Pitch, Mastik (resin alami yang berasal dari pohon mastik. Warnanya transparan seperti butiran air yang jatuh) dan juga gesso. Dengan begitu catnya lebih tahan lama terhadap cuaca. Ya kalo jaman sekarang pasti pake cat tembok, kalo gak acrylic buat lukisan mural mah. Hehehe..

Karya ini mengillustrasikan jamuan terakhir ketika Jesus (Nabi Isa A.S) mengatakan kepada muridnya (dalam AlQuran disebut dengan Hawariyun) bahwa diantara mereka ada yang telah mengkhianatinya. Hal ini tergambar dari adegan yang ada dalam lukisan. Di mana pada bagian sebelah kiri ada Bartholomew, James, Son of Alpheus dan Andrew yang nampak terkejut setelah mendengarkan berita tersebut.

Kemudian lanjut ada sosok Judas Iscariot, Peter dan John sebelah kiri Yesus. Dari penjelasan wikipedia (hihihi..) Sosok Judas adalah obyek yang menggunakan baju berwarna biru, merah dan hijau. Ia satu-satunya figur yang menaruh tangannya di atas meja seperti juga Yesus. Pada bagian tangan kirinya seolah ia akan menunjuk pada arah garam yang seorang menjadi simbol “betray the salt” atau peribahasa yang menunjukkan pengkhianatan terhadap tuannya.

Sementara Peter menampakan ekspresi marah di mana tangan kanannya memegang pisau sementara tangan kirinya memegang pundak John dengan ekspresi bertanya kepada Yesus “siapa yang telah mengkhianatinya ?”. Sementara John, sebagai sosok termuda dalam pengikut Yesus, badannya cenderung ke arah Peter.

Bagian tengah yang seorang diri tentulah Nabi kita tercinta, Isa A.S. Kemudian lanjut ada di sebelah kanannya ada Thomas, James The Greater dan Philip. Ekspresi Thomas sangat sedih, sementara James terkejut dengan tangannya yang mengambang di udara, sedangkan Philip seolah minta penjelasan tentang apa yang telah disampaikan oleh Yesus. Kelompok selanjutnya ada Matthew, Jude Thaddeus dan Simon The Zealot yang ketiganya seolah menebak-nebak siapakah kira-kira si pengkhianat tersebut.

Dari gerak tubuh Judas kita bisa belajar, bahwa apapun yang kita tutup-tutupi dalam hati, tetap akan tersirat dari gerak tubuh kita. Ya mungkin kalo saat itu sudah ada ilmu mikro ekspresi, tingkah Judas udah dianalisa habis-habisan oleh pakarnya nie. Hihihi..

Kalo di AlQuran, kisah jamuan terakhir ini juga diriwayatkan di QS. Al Ma’idah Ayat 112. Dan masih banyak juga kisah Nabi Isa lainnya yang diriwayatkan dalam AlQuran termasuk di Surat Maryam.

SALVATOR MUNDI

salvator mundi


Salvator Mundi atau Savior Of The World yang kalo diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya Juru Selamat Dunia adalah lukisan Leonardo Da Vinci dan Leonardeschi yang dibuat sekitar tahun 1500-an. 

Lukisan ini terbuat dari cat minyak dengan ukuran 66 cm x 45 cm. Untuk ukuran museum, lukisan ini cenderung kecil. Tetapi untuk pajangan di rumah ukuran setara A2 cukup bisa dinikmati dengan jelas. Konon lukisan ini memang dibuat bukan untuk museum, namun berdasarkan permintaan khusus oleh seseorang.

Adegan dalam lukisan ini menggambarkan sosok Yesus (Nabi Isa), yang mengangkat tangan kanannya dengan gestur memberi berkat, sementara tangan kirinya memegang bola kristal transparan yang dikenal dengan sebutan Globus Cruciger.

Karya ini meskipun fenomenal namun juga menyisakan misteri. Karena lukisan ini disinyalir bukan lukisan Da Vinci, namun murni karya asistennya. Lukisan ini pernah hilang dari sejarah ratusan tahun, kemudian rusak, dipugar dengan buruk hingga dijual berulangkali. Bahkan saking misterinya, lukisan ini kemudian dijadikan film dokumenter dengan judul The Lost Leonardo.

MONNALISA

monnalisa


Monalisa barangkali lukisan Leonardo Da Vinci yang paling fenomenal. Lukisan yang terkenal sepanjang sejarah, entah itu dibicarakan dalam konotasi negatif maupun dalam konotasi yang positif. Lukisan ini dibuat sekitar tahun 1503, dengan menggunakan cat minyak. Ukuran lukisan ini lebih besar dibandingkan dengan Salvator Mundi, yaitu 77 cm x 53 cm.

Sebenarnya lukisan ini adalah Monna Lisa yang artinya Nyonya Lisa. Monna sendiri singkatan dari Ma Donna yang berarti "lady" atau "nyonya". Karena obyek yang digambarkan bernama lengkap Lisa Del Giocondo atau dikenal juga dengan nama Lisa Gherardini. Lukisan ini dipesan oleh suami Lisa yang bernama Fracesco Del Giocondo.

Saking kerennya lukisan Monna Lisa ini sampai-sampai ada juga konspirasi yang mengatakan bahwa obyek dalam lukisan tersebut sebenarnya adalah Leonardo sendiri. Apalagi jika diperhatikan dengan seksama, senyum monalisa itu cenderung misterius atau bahasa kerennya enigmatik. Senyum yang terkesan nanggung, hihihi.. Mau senyum tapi ragu-ragu.

Tapi yang menarik dari lukisan Monna Lisa ini adalah jika kita fokus pada bibirnya, seolah memang senyum monalisa itu tergolong biasa, antara pingin senyum tapi kayak gak jadi gitu. Namun apabila mata kita fokus di atas sebelah kiri atau bagian area pipi kirinya, maka pada bagian ujung mata kita akan melihat senyum monalisa yang tulus ikhlas.

Mungkin di lukisan inilah teknik perspektif yang dipelajari oleh Da Vinci diterapkan. Ia mengimplementasikan keahliannya di bidang optikal pada lukisan Monna Lisa. Jika kita baca The Complete Book Of Leonardo Da Vinci, terlihat dengan jelas bagaimana ia menjelaskan dengan detail setiap hal yang berhubungan dengan gerak mata dan perspektif.

Dibandingkan dengan lukisan potrait perempuan yang lainnya, Obyek Monna Lisa tergolong dilukiskan dengan tidak glamor. Apalagi untuk kelas seorang bangsawan yang biasanya banyak atribut yang menyertai di tubuhnya saat dilukis. Monna Lisa gambaran wanita yang sederhana nan bersahaja serta dilukis dengan apa adanya. Sementara kekuatannya terbesarnya justru berada di “senyumnya”.

Yes.. senyum itu memang memiliki banyak makna. Ada senyum jahat, senyum culas, senyum mengintimidasi, senyum yang tulus dan tentu saja, senyum yang sangat misterius. Apakah kamu sudah tersenyum hari ini ?

LADY WITH AN ERMIN

lady with an ermin


Lady With An Ermin adalah salah satu dari empat lukisan potret perempuan yang berhasil diselamatkan hingga jaman sekarang. Lukisan ini berukuran 54 cm x 39 cm yang terbuat dari cat minyak. Kalo dipikir-pikir lukisannya Leonardo ini ukurannya memang aneh-aneh ya ? Hehehe.. ya mungkin karena di luar negeri biasanya menggungkan tolak ukur inchi.

Sosok dalam lukisan ini adalah Cecilia Gallerani, isteri dari Ludovico Sforza, Duke Of Milan. Kini lukisan tersebut disimpan di Czartoryski Museum, Krakow, Polandia. Jika kita perhatikan dalam lukisan ini, sosok yang berada di dalam lukisan tersebut menengok ke arah sumber cahaya. Itulah mengapa raut wajahnya begitu terang.

Saya jadi ingat, secara spiritual jika manusia mendekati sumber cahaya (dalam hal ini Allah SWT), maka raut wajahnya pun terlihat bercahaya. Hehehe.. Leonardo Da Vinci telah memanifestasikan hal tersebut dalam lukisan ini. Hihi..

Pun saya jadi ingat juga catatan Da Vinci tentang cahaya yang mengatakan,

“ A light Object will look larger than it is againts background darker than itself.” (The Complete Book Of Leonardo Da Vinci, note 242. page 89)

Mungkin ilmu tersebut diaplikasikan pada lukisan Lady With An Ermin ini ya, bagaimana menurut kalian ? Apakah obyeknya terlihat lebih besar dari semestinya ? Hahaha.. Entahlah mungkin harus direkontruksi ulang bersama mbak Cecil kalo mau tahu kebenarannya. Biar ada pembandingnya, gimana ?

THE VITRUVIAN MAN

vitruvian man


The Vitruvian Man adalah sketsa gambar karya Leonardo Da Vinci yang terisnpirasi dari seorang Arsitektur Roma yang bernama Vitruvius. Ukuran gambarnya 26 cm x 35 cm yang dilukis menggunakan tinta di atas kertas.

Karya ini dibuat tahun 1490 yang menggambarkan seorang pria dalam dua posisi yang tumpang tindih dengan tangan dan kakinya saling berjauhan dan terlukis dalam lingkaran dan persegi. Karya ini juga disebut dengan Proporsi Manusia. Lukisan ini kini disimpan di Gallerie dell’Accademia di Venesia, Italia.

Sebagai seorang seniman yang juga tertarik dengan ilmu pengetahuan. Karya Leonardo bukan hanya tentang keindahan semata namun juga menampilkan proporsi yang tepat. Ia menghasilkan karya yang nampak ideal tak hanya di atas media lukis saja namun juga di kehidupan nyata. Maka tak heran kalo catatannya dipenuhi dengan temuan-temuan hasil studinya tentang tubuh manusia. Salah satunya The Vitruvian Man.

Leonardo sangat menghormati orang-orang yang memberinya ide dan gagasan. Termasuk ketika ia mempelajari tentang keilmuan yang disampaikan oleh Vitruvius yang mengatakan bahwa manusia ideal itu memiliki tinggi delapan kepala. Untuk menghormati sang arsitek, ia kemudian memberikan judul lukisan sesuai dengan namanya.

Masih banyak karya lainnya yang belum dibahas seperti The Battle Of Anghiari yang rencannay akan dilukis oleh Leonardo Da Vinci dan Peter Paul Rubens. Ada lagi Virgin Of The Rocks, Potrait Of Ginevra Benci (1478), Saint John The Baptist (1513) dan Annunciation yang ia lukis bersama gurunya Andrea del Verrochio tahun 1472.

WHAT I LEARN


Dari Leonardo Da Vinci saya banyak belajar terutama tentang bagaimana mengimplementasikan ilmu pengetahuan ke kehidupan nyata atau mempratekkannya. Seperti ketika ia mempelajari tentang gambaran manusia ideal dari Vitruvius. Ia tak hanya mempelajarinya dan menjadikannya ilmu saja, namun juga mengaplikasikannya ke dalam The Vitruvian Man.

Entah berapa banyak ilmu pengetahuan yang kita terima namun kemudian lewat begitu saja karena tidak diamalkan. Untuk menjadi jenius seperti Leonardo setidaknya mulai sekarang belajar untuk mengamalkan ilmu terlebih dahulu sebelum disebarkan kembali. Karena apa gunanya ilmu jika tidak berdampak dalam hidup kita, terlebih berdampak baik ya ?

Jika ilmu tersebut membawamu pada keburukan, maka tinggalkanlah karena tak ada manfaatnya bagimu. Namun jika membawa kebaikan, bersyukurlah dan sebarkanlah semoga bisa bermanfaat juga untuk orang lain.

Ada juga nasehat dari Leonardo Da Vinci dalam manuscriptnya tentang “Judging Your Own Picture” (The Complete Notebook Of Leonardo Da Vinci, Note 530, Page 186) yang berbunyi :

“ We know very well that errors are better recognize in the works of others than in our own, and that often, white reproving little faults in others, you may ignore great ones in yourself. “

Nasehat ini tak hanya berlaku pada karya saja tapi juga berlaku pada karakter kita sebagai manusia. Betapa sering kita sibuk mencari kesalahan dari orang lain, mengeksposnya tapi kita lupa bahwa karakter itu juga ada dalam diri kita sendiri. Betapa bahagia kita melihat orang lain menderita karena ucapan kita, padahal sejatinya kita sedang menyakiti jiwa kita sendiri.

Mungkin kalo di dalam Islam, sering kita dengar dengan istilah mendzalimi diri sendiri. Begitulah kita sebenarnya. Menurut kita sedang mendzalimi orang lain padahal kita sedang mengumpulkan keburukan untuk diri kita sendiri. Hingga waktunya tiba, keburukan itu satu per satu akan menghampiri kita.

Marilah bersama-sama belajar untuk menyebarkan kebaikan meskipun butuh perjuangan. Kebaikan tak perlu dengan hal-hal yang luar biasa dan mengeluarkan banyak uang. Belajar untuk tidak ngomong yang buruk saja, sudah Alhamdulillah.

FAV. QUOTES


Jika membaca bukunya The Complete Notebook Of Leonardo Da Vinci ada begitu banyak Quote yang bisa kita jadikan teladan atau ilmu yang dipratikkan seperti :

“ Evil Thinking is either envy or Ingratitude “

Yup kadang, pikiran buruk dan jahat kita itu muncul karena sifat iri dengki dan tidak bersyukur. Kita akan melakukan cara-cara yang jahat karena sifat itu. Coba kalo kita banyak bersyukur atas apa yang kita dapatkan, kita gak akan usil sama rejeki orang lain. Dan pada akhirnya kita gak punya pikiran buruk sama orang lain karena kita hidup penuh dengan rasa syukur dan bersih jiwanya.

“ He who offends others, does not secure himself. “

Pernah gak kalian menghina orang lain namun justru hidup kalian tidak tenang karenanya ? Karena sejatinya perkataan buruk yang kita tujukan pada orang lain adalah menifestasi dari perkataan buruk yang kita kumpulkan untuk diri sendiri. Cepat atau lambat kalimat-kalimat buruk itu justru akan menghantam diri kita sendiri entah bagaimana pun caranya. Entah itu lewat omongan atau justru yang parah lewat peristiwa-peristiwa.

Mungkin selama ini dari kita tidak banyak yang menyadari bahwa perbuatan buruk maupun perkataan buruk yang kita tujukan buat orang lain sejatinya akan berubah menjadi bumerang. Terkadang balasannya memang tidak dari orang yang kita tuju langsung, tapi justru dari orang lain juga. Cepat atau lambat !

So.. dari sini saya mulai belajar bahwa ketika kita dihina oleh orang lain, cobalah diterima sebagai cermin untuk membuat diri kita lebih baik, tak perlu dibalas. Karena sejatinya hinaan itu akan kembali ke si penghina. Jika kita menghinanya lagi, maka hinaan yang kita lontarkan akan kembali ke diri kita sendiri.

Berbahagialah mereka yang dihina, karena Allah sedang mengajarkanmu untuk memperbaiki diri. Mungkin ada kualitas diri kita yang buruk yang tak pernah terdeteksi oleh diri kita sendiri, namun lewat makhlukNya, Allah menginginkan kita untuk memperbaikinya. Berhati-hatilah bagi kita yang gemar menghina orang lain dari mulut kita, bisa jadi itu adalah bentuk ujian dari Allah untuk kita.

Seperti ilmu yang Nabi Isa sering ajarkan kepada pengikutnya “jika pipi kirimu ditampar, berikanlah pipi kananmu”. Hahaha.. Semakin hati kita diluluhlantakkan semakin besar kemungkinan kita mendapatkan cahaya dari Allah SWT. 

Kalo kata Jalaludin Rumi,

“ The wound is the place where the lights enters you. “

Post a Comment

0 Comments