Blog Seni Indonesia - ewafebriart.com | SELIMUT POLUSI MENGHANTUI PERUBAHAN IKLIM DAN GLOBAL WARMING.
Bumi kita sedang tidak baik-baik saja. Kita sedang mengalami dilema yang luar biasa. Selimut polusi membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim. Seperti halnya tulisan yang pernah saya bahas tentang deforestasi, kini saya melanjutkan kampanye tentang bumi dengan membahas tentang polusi.
SELIMUT POLUSI MENGHANTUI PERUBAHAN IKLIM DAN GLOBAL WARMING
Deforestasi dan Polusi adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Deforestasi menjadi penyebab timbulnya polusi terutama polusi udara. Apa kaitannya ? Deforestasi adalah perubahan kondisi penutupan lahan dari kelas Penutupan Lahan kategori Hutan menjadi kelas Penutupan Lahan Non Hutan.
Adanya deforestasi meningkatkan konsentrasi CO2 (karbondioksida) di udara. Dalam 100 tahun terakhir peningkatan jumlah karbondioksida di udara mencapai 30%. Hal ini mengakibatkan suhu bumi meningkat dratis. Peningkatan suhu inilah yang mengakibatkan ketidakseimbangan kehidupan di muka bumi.
Curah hujan yang mengalami perubahan secara ekstrim, pemanasan global yang sedang kita nikmati saat ini. Perubahan musim yang tak bisa diprediksi dan yang terparah tentunya banyak fenomena bencana seperti ENSO (El-Nino Southern Osciliation), kekeringan yang betkepanjangan, kebakaran hutan yang berkelanjutan, dampak kesehatan bagi manusia.
APA ITU POLUSI ?
Sebelum membahas lebih jauh tentang penyebab dan dampak polusi, ada baiknya kita belajar dan memahami tentang apa sih polusi itu ? Mengapa polusi mengancam kehidupan manusia dan ibu pertiwi ? Dalam ruang lingkup polusi kita akan mempelajari dua faktor penting. Yang pertama aktivitas polusi itu sendiri. Yang kedua penyebab polusi atau polutan.
Polusi menurut Kamus Besar Bahasa indonesia (KBBI) adalah pengotoran atau pencemaran. Pencemaran sendiri adalah kondisi yang mengubah suatu kawasan atau keadaan dari keadaan baik menjadi keadaan yang lebih buruk.
Secara garis besar polusi adalah pencemaran yang terjadi pada suatu obyek atau kawasan tertentu diakibatkan oleh polutan. Polutan adalah zat atau bahan yang menyebabkan terjadinya polusi. Dalam hal ini tergantung jenis polusinya. Namun umunya polutan bisa berasal dari makhluk hidup, zat atau gas, energi (radioaktif) atau materi yang memiliki pengaruh negatif bagi lingkungan.
Secara garis besar, polusi bisa disimpulkan sebagai pencemaran yang terjadi pada obyek atau kawasan tertentu akibat dari makhluk hidup, zat atau gas, energi maupun material yang berdampak negatif bagi lingkungan.
JENIS POLUSI
Polusi memiliki jenis yang beragam. Setidaknya ada 6 jenis Polusi yang bisa kita kenali. Di antaranya :
- POLUSI UDARA : Pencemaran yang terjadi di udara dikarenakan polutan yang jumlahnya melebihi batas normal. Pencemaran udara biasanya dikarenakan polutan kimiawi seperti karbonmonoksida, karbondioksida, sulfur ataupun nitrogen.
- POLUSI TANAH : Pencemaran akibat bercampurnya polutan dengan tanah secara langsung maupun tidak langsung. Permukaan tanah yang tercemar apabila terkena guyuran air hujan akan membuat zat pencemar akan terserap ke lapisan tanah yang paling dalam. Hal ini akan mempengaruhi ekosistem dan kehidupan bawah tanah. Seperti cacing tanah yang berguna sebagai pengurai alami ataupun sumber mata air. Pencemaran tanah biasanya dikarenakan limbah industri, limbah rumah tangga seperti pembuangan minyak yang sembarangan atau samaph plastik yang sulit diurai, limbah medis atau yang terparah karena hujan asam.
- POLUSI CAHAYA : Pencemaran yang terjadi akibat adanya cahaya yang berlebihan. Biasanya sering terjadi di kota-kota besar. Sumber pencemaran ini berasal dari lampu jalanan, lampu gedung, ataupun papan reklame yang ada di perempatan atau jalan besar. Pemanfaatan cahaya yang berlebihan bisa mengganggu penglihatan.
- POLUSI SUARA : Pencemaran di mana suasana di suatu kawasan mengalami kebisingan yang luar biasa. Kebisangan ini bisa mengganggu lingkungan. Dalam konsentrasi tinggi bisa menyebabkan kerusakan pada pendengaran atau malah membuat emosi jiwa yang denger. Haha.. Misalnya saja, tetangga yang nyetel musik gak kira-kira. Atau pas lagi ada pembangunan rumah atau gedung tapi ngerjainnya di malam hari. Yang saat ini sering terjadi adalah klakson telolet yang ganggu bingits.
- POLUSI VISUAL : Pencemaran yang terjadi akibat penataan ruang kota yang kurang pas. Seperti adanya monumen yang tidak terlalu penting, kabel listrik ataupun telpon yang berserakan di pinggiran jalan, papan reklame menyambut pemilu yang ada di pinggir jalanan.
- POLUSI AIR : Pencemaran yang terjadi di air akibat polutan yang menyebabkan kualitas air menjadi buruk. Biasanya sering terjadi karema limbah industri rumah tangga seperti air sabun yang langsung dibuang ke sungai, putas untuk mencari ikan, limbah pertanian ataupun pertambangan.
- POLUSI PANAS : Pencemaran akibat suhu permukaan menjadi tinggi. Polusi ini bisa terjadi karena ulah manusia ataupun alam. Seperti yang baru-baru ini terjadi adanya gelombang panas di pertengahan tahun yang melanda kawasan Eropa. Atau yang paling sering kita rasakan adalah panasnya suhu di kota besar seperti Jakarta karena padatnya pemukiman dan kendaraan atau panasnya area Bekasi karena pusat kegiatan industri.
- POLUSI RADIOAKTIF : Pencemaran yang terjadi karena aktivitas industri nuklir. Seperti pembangkit nuklir atau pengembangan senjata nuklir. Yang masih kita ingat seperti kejadian yang di alami oleh negara Jepang beberapa tahun lalu dimana terjadi kebocoran radioaktif di Fukushima, 5 Desember 2011. Dampak dari kebocoran ini mengakibatkan kanker tulang pada manusia.
- POLUSI LOGAM BERAT : Polusi logam berat biasanya terjadi di daerah pesisir pantai. Seperti pencemaran merkuri yang terjadi di Minimata, Jepang tahun 1956. Akibat peristiwa ini masyarakat mengalami kelumpuhan, gangguan syaraf, kanker bahkan berujung pada kematian.
JENIS POLUTAN
Polutan adalah penyebab utama pencemaran. Medianya bisa bermacam-macam. Ada bakteri, zat atau gas, energi (panas, cahaya, radioaktif, atau suara) dan materi lainnya yang mempengaruhi kawasan menjadi lebih buruk dari sebelumnya.
Dari sifatnya, polutan dibagi menjadi empat golongan, yaitu :
- Polutan fisik : besi berkarat yang mencemari tanah, sampah plastik yang sulit terurai, pecahan kaca maupun pecahan keramik.
- Polutan biologis : bakteri E. Colli, gulma, dll.
- Polutan sosial budaya : segala perilaku yang tidak sesuai dengan norma masyarakat sekitar. Misalnya : kriminalitas, tawuran, dll.
- Polutan kimiawi : polutan jenis ini yang paling sering kita temui dan berdampak pada banyak aspek kehidupan. Umumnya polutan ini berbentuk gas yang sulit terdeteksi namun memberikan efek samping yang sangat parah bagi kelangsungan hidup dalam jangka panjang.
POLUTAN KIMIA
Berhubung polutan kimiawi yang paling sering berdampak bagi kelangsungan hidup, saya akan membahasnya lebih rinci di bawah ini. Ada beberapa jenis gas yang apabila kita hirup melebihi ambang batas yang ditentukan bisa mengakibatkan gangguan dan kerusakan tubuh bahkan kematian. Umumnya polutan ini bisa kita temukan di udara.
Apa saja jenis polutan kimiawi ? Berikut ini sebagian darinya :
KARBONDIOKSIDA (CO2).
Senyawa ini yang paling sering kita dengar jika berhubungan dengan polutan. Meskipun CO2 sangat berguna bagi tumbuhan untuk proses fotosintesis, namun dalam jumlah atau konsentrasi yang tinggi, justru senyawa ini sangat berbahaya bagi kehidupan makhluk lainnya. Jika dihirup terlalu berlebihan bisa mengakibatkan keracunan karbondioksida atau yang disebut dengan asidosis. Yaitu sebuah kondisi di mana oksigen dalam darah sulit dilepaskan ke dalam sel tubuh.
Karbondioksida disebut juga dengan zat asam arang, merupakan senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen (berbagi elektron) dengan sebuah atom karbon. Sifat senyawa ini tidak berwarna. Pada konsetrasi rendah gas tidak memiliki bau, namun pada konsentrasi tinggi gas memiliki bau asam yang tajam.
KARBONMONOKSIDA (CO).
Karbonmonoksida adalah senyawa yang paling sering diketemukan di udara terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Senyawa ini berasal dari proses pembakaran bahan bakar kendaraan terutama transportasi yang menggunakan solar.
Sifat karbonmonoksida tidak berwarna dan tidak memiliki bau namun sangat beracun. Jika karbondioksida memiliki bau asam dalam konsetrasi yang tinggi, hal ini tidak berlaku pada karbonmonoksida. Oleh sebab itu, senyawa ini tidak mudah dideteksi.
Pada senyawa karbon biasanya akan mengalami empat reaksi. Yaitu reaksi pembakaran, reaksi oksidasi, reaksi subsitusi dan reaksi perambahan.
NITROGEN (Nox).
Nitrogen adalah senyawa yang terdapat pada atmosfer bumi. Senyawa ini sebagian besar merupakan nitrit (Nox) dan Nitrogen Oksida (NO2). Senyawa ini berasal dari pembakaran bahan bakar minyak bumi, solar, gas dan bahan organik. Misalnya saja pada asap rokok, knalpot kendaraan dan emisi pembangkit listrik bertenaga batu bara.
Untuk mengetahui indikasi apakah udara kita mengandung unsur senyawa ini bisa kita lihat melalui kabut asap dan juga awan yang berwarna coklat. Selain itu senyawa ini juga sangat berkontribusi dalam pembentukan ozon di permukaan tanah. Dampaknya bisa mengakibatkan kerusakan ekosistem serta terjadinya hujan asam.
AMMONIA (NH3).
Senyawa yang berbentuk gas dengan sifat korosif terhadap tembaga maupun timah. Amonia memiliki bau yang amat menyengat. Tidak memiliki warna dan mudah larut dalam air. Senyawa ini berasal dari aktivitas mikroba, pengolahan limbah, pengolahan batubara dan industri yang memanfatkan amonia.
Pada konsentrasi yang tinggi amonia bisa menyebabkan luka bakar pada hidung, sesak nafas, gangguan pencernaan, kerusakan paru-paru hingga mengalami kematian. Meskipun begitu, dengan jumlah yang telah ditentukan, amonia jnuga bermanfaat untuk obat-obatan, bahan campuran pupuk urea, bahan pembuatan amonia klorida pada baterai, bahan bakar roket, bahan peledak, untuk kebutuhan rumah tangga pada detergent, bahkan untuk produk kecantikan seperti pelurus rambut atau pewarna rambut.
MERKURI (Hg).
Merkuri adalah salah satu logam yang bisa cair meskipun berada di suhu ruangan. Senyawa ini memiliki warna keperakan, berbentuk cairan yang tak memiliki bau dan mengkilap. Meskipun begitu merkuri sangat mudah menguap apabila dipanaskan.
Merkuri bisanya digunakan untuk peralatan elektronik. Selain itu juga untuk alat ukur seperti termometer dan barometer. Sama halnya dengan amonia, merkuri juga dimanfaatkan untuk kosmetik, pestisida, baterai bahkan gigi buatan (amalgam gigi).
Merkuri sering disebut juga dengan air raksa. Raksa memiliki sifat yang sulit mengalami proses pelapukan. Baik secara proses fisika, kimiawi ataupun biologi. Meskipun tingkat pencemaran rendah, merkuri mampu mempengaruhi rantai makanan. Media yang digunakan bisa berupa air, udara ataupun tanah.
Pengaruh pencemaran yang disebabkan oleh merkuri bisa berdampak pada kerusakan struktur gen, jaringan makanan, tingkah laku dan fisiologi hewan air. Pada kesehatan manusia, merkuri bisa menyebabkan kerusakan paru-paru, gangguan pencernaan, kerusakan ginjal, kerusakan sistem saraf pusat, cacat mental, kebutaan, kerusakan otak bahkan kematian. Dampak dari pencemaran merkuri bisa terlihat pada kasus minimata.
PENYEBAB POLUSI
Apabila kita membicarakan tentang penyebab polusi terutama di Indonesia, berasal dari aktivitas yang beragam. Namun kurang lebih sekitar 70% pencemaran udara bersal dari emisi bahan bakar kendaraan bermotor.
Polutan yang ditimbulkan oleh pembakaran ini mayoritas adalah polutan kimiawi. Namun ada juga aktivitas alami yang menjadi penyebab polusi seperti meletusnya gunung berapi, kebakaran hutan, kegiatan industri (pembuangan limbah), TPA (Tempat Pembuangan Akhir), dan pembakaran pembangkit listrik tenaga batu bara, gempa yang menyebabkan adanya kebocoran radiaktif pada kasus Fukushima, limbah merkuri yang menyebabkan kerusakan sistem syaraf pusat di Minimata, Jepang, dll.
DAMPAK POLUSI UDARA
Jika kita lihat dari jenis polutannya, pencemaran udara banyak dipengaruhi oleh polutan kimiawi. Selain berdampak langsung pada lingkungan, polutan ini jika dibiarkan akan berdampak pada kelangsungan hidup manusia.
Menurut penelitian ahli, manusia yang sering terpapar oleh polusi udara memiliki kemungkinan akan mengidap glukoma. Besaran kemungkinan apabila dikonversikan dalam persen mencapai 6% lebih tinggi dari keadaan normal.
Dampak yang paling signifikan dari pencemaran udara adalah terganggunya lapisan ozon yang kemudian menyebabkan adanya pemanasan global, hujan asam dan juga perubahan iklim yang sangat ekstrim. Terutama pergantian musim yang tak lagi bisa diprediksi.
Dalam jangka panjang pencemaran udara akan merusak peradaban manusia. Banyaknya kematian, kerusakan organ tubuh (ISPA, Asma, Pneumonia, serangan jantung), ketidakseimbangan ekosistem, terganggunya rantai makanan, mutasi genetika bahkan perubahan tingkah laku.
PENANGANAN DAN PENCEGAHAN
Ada banyak penanganan yang harus dilakukan sebagai bentuk pencegahan. Dan hal itu tergantung pada jenis polusinya masing-masing. Penanganan ini bisa melalui kebijakan pemerintah, bergotong royong, atau kesadaran masing-masing insan. Berikut ini beberapa poin yang bisa dijadikan acuan sebagai bentuk penanganan maupun pencegahan polusi :
- UJI EMISI KENDARAAN. Penanganan ini sifatnya kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Karena yang bisa menerbitkan regulasi adalah mereka. Bagi setiap individu yang merasa kendaraannya tidak layak untuk digunaka, mungkin bisa dengan cara memperbaiki atau mengistirahatkannya.
- TRANSPORTASI UMUM. Untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang ada di suatu kawasan, mungkin kita bisa mulai beralih menggunakan moda transportasi umum. Atau jika memang jarak yang akan ditempuh tidak terlalu jauh, bisa dengan jalan kaki atau menggunakan sepeda. Bisa lebih sehat kan ya ?
- PENGELOLAAN SAMPAH. Bagi yang suka bercocok tanah, sampah organik bisa kita manfaatkan menjadi pupuk alami kan ya.. ? Untuk barang-barang yang sulit terurai mungkin bisa kita manfaatkan kembali (recycle) dengan membuat barang-barang dari limbah.
- PENGELOLAAN ENERGI. Pengelolaan energi bisa dengan cara menghemat energi seperti mematikan lampu atau barang elektronik yang tidak digunakan. Atau bisa juga memilih barang elektronik yang mampu menghemat listrik.
- REBOISASI. Penanaman hutan kembali atau membuat ruang terbuka hijau sebagai bagian dari kebijakan di area pusat kota. Untuk personal kita bisa menanam tanaman di halaman rumah atau menggunakan pot, sekaligus bisa menjadi penghias ruangan.
- PENATAAN RUANG KOTA. Kalo yang satu ini jelas berhubungan dengan kebijakan pemerintah. Terutama pemberian ijin pasang reklame di pinggir-pinggir jalan. Papan reklame yang terlalu banyak menyebabkan polusi visual.
- KAMPANYE DIGITAL. Penanganan dan pencegahan yang paling memungkinkan untuk individu tentu dengan mengkampanyekan melalui digital. Terlebih bagi penyuluh digital seperti narablog. Seperti yang saya lakukan sekarang ini. Yaitu membuat tulisan-tulisan agar siapapun yang membaca bisa lebih aware tentang apa yang sedang kita hadapi saat ini.
- PAMERAN SENI. Beberapa tahun lalu saya sempat terlibat dalam kampanye bumi melalui pameran lukisan yang bertajuk 30 x 30. Nah kalian yang memiliki kreativitas tinggi, bisa juga memanfaatkan limbah sebagai karya seni seperti yang dilakukan oleh seniman. Salah satu pameran yang pernah saya kunjungi adalah karya Arya yang diselenggarakan di Selasar Soenaryo 2 Tahun lalu. Karyanya memanfaatkan sampah terutama kaleng.
REFORESTASI
Reforestasi menjadi salah satu penanganan yang paling signifikan. Karena fungsi hutan bagi manusia itu sangat fatal sekali. Dengan adanya hutan, polusi udara jadi berkurang karena karbondioksida yang ada di udara dikonversi menjadi oksigen dengan proses fotosintesis oleh tumbuhan. Selain itu hutan juga berfungsi untuk mencegah banjir.
Reforestasi adalah proses pemulihan atau menanam kembali pohon-pohon yang pernah menutup lahan namun kemudian musnah. Kemusnahan ini bisa karena alam atau aktivitas manusia seperti kebakaran hutan atau terjadinya aktivitas gunung berapi.
Yang menjadi hal penting adalah tujuan dari reforestasi seharusnya bersifat adaptif dan bertujuan mitigasi (upaya mengurangi resiko bencana) bukan semata-mata hanya untuk menyimpan karbon saja. Karena apabila tidak dilakukan dengan benar maka ekosistem pun juga tidak akan seimbang. Misalnya saja dengan menggantinya dengan species yang berbeda-beda.
Tanaman dengan beragam usia dan species lebih mampu bertahan dari angin kencang, hama tanaman atau penyakit, sekaligus bisa menyimpan karbon seperti yang diharapkan. Dengan adanya reforestasi yang benar, bisa menangani permasalahan karbon serta mencegah perubahan iklim yang ekstrim.
Nah, buat kalian yang tidak memiliki akses untuk membuat kebijakan yang sulit dan rumit, paling tidak kita bisa melakukan cara yang sederhana dan mudah dilakukan di rumah, seperti :
- Streaming lagu “Dengar Alam Bernyanyi” karena hasil dari lagu tersebut akan digunakan untuk perawatan hutan di Indonesia.
- Menjadi penyuluh digital dengan ikut berkampanye tentang pentingnya menjaga alam semesta. Tidak hanya hutan saja tapi juga lingkungan di sekitar kita.
- Mengikuti movement dengan media yang berbeda, misalnya saja lewat seni. Entah itu seni lukis, musik atau pertunjukan. Yang terpenting mengabarkan kepada khalayak tentang bencana yang kita hadapi apabila tidak dicegah dari sekarang.
- My current hobby is Jalan. Saya sekarang lebih memilih jalan kaki apabila menuju ke tempat yang masih terjangkau dengan kaki. Ya kalo masih jarak 1 sampai 2 km, masing bisalah ditempuh dengan jalan kaki, hahaha. Selain sehat jasmani juga sehat rohani karena jiwa kita terasa lebih rileks. Pun sekaligus meneruskan sunah Rosulullah.
Itulah beberapa hal yang menurut saya penting untuk dibahas. Sejatinya saya menulis tulisan ini bukan semata-mata mengejar hadiah yang disediakan. Tapi lebih kepada ikut movement sebagai bagian dari penyuluh digital. Mengingatkan kepada teman-teman lainnya tentang bahaya yang akan kita hadapi melalui tulisan. Apapun medianya selama kita memiliki atensi yang tulus, mengapa tidak. Iyakan ? Yuk Ah kita hajar polusi !
Daftar Pustaka :
- Polusi Adalah: Pengertian, Jenis dan Dampak Polusi (Update 2022). LindungiHutan(dot)com. 22 Januari 2022. 07 Oktober 2022. https://lindungihutan.com/blog/polusi-adalah-pengertian-dan-dampak-polusi/
- Polusi Udara – Pengertian, Penyebab, Dampak & Cara Mengatasi. Rimbakita(dot)com. 07 Oktober 2022. https://rimbakita.com/polusi-udara/
- Reforestasi Bukan Hanya Menyimpan Karbon. forestsnews(dot)cifor(dot)org. 19 Mei 2015. 07 Oktober 2022. https://forestsnews.cifor.org/28567/reforestasi-bukan-sekedar-menyimpan-karbon?
0 Comments
Dalam beberapa kasus kolom komentarnya tidak mau terbuka, Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.